Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengusir Orang Mabuk

20 Januari 2016   23:20 Diperbarui: 20 Januari 2016   23:28 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Aku ini cucu dari yang punya resto.“ Seorang pemuda ganteng berdiri.

“Aku nggak peduli. Aku sewa resto sama kakekmu, aku tanda tangan kontrak sampai besok. Ini hakku. Aku yang bayar, bukan kamu.“ Siapa takut?

“Kami nanti akan membayar semua minuman yang kami minum...“ Janji-janji manis. Ia tidak menjelaskan bahwa salah satu gelas Wein, anggur pecah. Untung saya melihatnya cuma nggak bertanya.

“Maaf, tidak bisa. Silakan tenggak sampai habis lalu ke pintu. Kalau saja kalian datang lebih awal, pasti kalian bisa ikut pesta Indonesia.“ Salahnya sendiri datang ketika acara sudah bubar.

“Kita bikin kontrak baru bahwa kami yang bertanggung jawab kalau ada apa-apa. Kami yang tanda tangan. Jadi biarkan kami sampai nanti-nanti.“ Perempuan pirang tadi membujuk.

“Maaf, tidak-tidak-tidak... aku mau bersihin ruangan.“ Kekeh.

“Hah, kamu mau bersihin restoran kakekku yang sudah tua itu? Ayolah ... aku punya kunci resto. Aku tinggal di atas resto.“ Cucu yang tingginya kira-kira 180 cm itu ngotot. Matanya saya tatap. Biruuuuu!

“Lah iyalah, perjanjiannya gitu. Datang dan pergi, bersih. Silakan meninggalkan ruangan tanpa drama.“ Saya mengantar mereka menuju pintu.

“Umur kamu berapa?“ Iseng si anak muda bertanya.

“Empat puluh ...“ Waduh ketahuan ya, umurnyaaa .... Hiks.

“Haahhh ... kamu pantasnya 18 atau 20 annnn ...“ Si pria ketawa. Badannya sudah goyang-goyang kembang. Maklum, mabuk. Tak lama kemudian, ia memeluk saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun