Mohon tunggu...
Humaniora

Menyoal Kemanusiaan di Palu

15 Mei 2019   18:56 Diperbarui: 15 Mei 2019   19:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari data di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sejak 50 tahun yang lalu pun Indonesia sudah mengalami banyak bencana alam. Oleh karena itu, dengan banyaknya daerah rawan bencana di Indonesia, pemerintah harus menyiapkan suatu tim penanggulangan bencana. Selain tim yang sudah dipekerjakan oleh pemerintah, masih banyak pula relawan yang membantu. Tugas menjadi seorang relawan tidaklah mudah. 

Resiko yang dihadapi oleh para relawan bukanlah resiko yang kecil. Para relawan di daerah bencana harus siap akan datangnya bencana susulan, ataupun penyakit tertentu. Menjadi seorang relawan pun juga harus memiliki kriteria tertentu. 

Sebuah artikel menyebutkan bahwa orang-orang yang menjadi relawan biasanya orang-orang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan bekerja dengan pendapatan yang tinggi pula, serta memiliki banyak keterampilan dan pengalaman dalam berorganisasi. Namun, tak peduli betapa sulitnya, betapa melelahkannya menjadi seorang relawan, masih banyak orang-orang di luar sana yang mau menyumbangkan keringatnya, tenaganya untuk membantu sesamanya yang membutuhkan. Salah satu aksinya dapat kita lihat juga dalam peristiwa yang terjadi baru-baru ini, yaitu bencana yang melanda Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan masalah dapat dijabarkan dalam bentuk beberapa pertanyaan, yaitu:

  1. Dikarenakan kendala transportasi, padamnya aliran listrik, terbatasnya akses komunikasi, terbatasnya akses alat berat, kondisi jalan yang rusak, penyaluran bantuan personel penyelamat maupun logistic ke wilayah gempa terhambat, Bagaimanakah cara penanganannya?
  2. Bagaimana bisa terjadi ketidak merataan penyaluran bantuan, dan bagaimanakah cara menangani kendala tersebut?

Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah antara lain:

  1. Mengetahui solusi dari permasalahan penyaluran bantuan, baik alat maupun barang karena beberapa kendala, seperti padamnya aliran listrik, akses komunikasi terbatas, akses alat berat terbatas, dan kondisi jalan yang kurang mendukung.
  2. Mengetahui solusi dari permasalahan ketidak merataan penyaluran bantuan untuk korban bencana Palu, Sulawesi Tengah.

BAB II

PEMBAHASAN

Pada tanggal 28 September 2018 lalu, pukul 18.02 WITA, sebuah gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter diikuti dengan tsunami, melanda pantai barat Sulawesi, Indonesia bagian utara. 

Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju, bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun