Mohon tunggu...
Gabriela Grace
Gabriela Grace Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa desain interior

Mahasiswa desain interior semester 6 di kota Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Rumah dengan Dinding Hijau Norak? Simak Alasannya Berikut

23 Juni 2023   15:22 Diperbarui: 23 Juni 2023   15:41 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengapa warna hijau sering dihindari pada masyarakat sekarang? Diyakini bahwa orang tua atau generasi dulu kerap kali memilih warna hijau yang cerah dan terang dengan tujuan agar terlihat segar dan sejuk untuk digunakan pada seluruh dinding rumah mereka. Beberapa masyarakat Indonesia memang menyukai warna cerah dan mencolok untuk digunakan pada keseluruhan rumah mereka. 

Budaya penggunaan warna terang tersebut masih ada sampai saat ini, karena perasaan bahwa warna cerah memberi suasana terang, dan bahagia atau sesederhana karena warna tersebut merupakan warna favorit mereka. 

Hal tersebut menjadikan rumah yang dicat dengan warna terang secara keseluruhan terkesan murahan atau antik sehingga banyak dihindari orang. Penggunaan warna terang tanpa memikirkan komposisi warna, pemilihan tone atau shade yang benar serta porsi warna tersebut pada ruang dapat membuat ruangan tersebut terasa sesak, norak dan kurang indah secara keseluruhan.

Padahal warna hijau secara psikologi memiliki efek melambangkan optimisme dan menenangkan. Asalkan dapat menggunakan warna hijau dengan konsiderasi dan teknik yang tepat, akan menghasilkan ruangan yang unik, dan fun.

Ada beberapa poin yang dapat dijadikan patokan dalam menggunakan warna terang, yaitu

1. Saat akan menggunakan warna terang dan dominan seperti hijau, pastikan untuk menggunakannya pada area tertentu yang luas misal pada dinding, atau furniture besar. Namun korporasi kan warna natural pada sebagian area tersebut agar warna hijau tidak terlalu berlebihan, seperti penggunaan furniture, pillar, wall panel dengan warna netral agar ruangan lebih seimbang.

2. Pilihlah warna hijau dengan tone dan shade yang lebih tua dan redam/tone down agar tidak terlalu mencolok

3. Dalam sebuah ruangan pastikan hanya ada 3 warna saja agar terlihat lebih terkoordinasi. Pada warna dominan yg dipilih gunakan 60% dari luas ruangan/furniture, warna sekunder yang dipilih diaplikasikan pada 30% dari keseluruhan ruang dan 10% terakhir dapat digunakan pada aksesoris dan hiasan pada ruang sebagai aksen.

4. Penggunaan kombinasi warna yang sesuai agar tetap harmoni dan cocok saat dipadukan di satu ruangan. Kombinasi warna primer, sekunder, tersier, komplementer, analogus dan monokrom

Seperti hotel Roma di Florence Eropa ini, warna dominan yang digunakan adalah hijau, pengaplikasiannya walaupun mencakup 60% dari ruangan namun tetap terlihat pas dan tidak berlebihan di mata. Karena kombinasi warna yang digunakan adalah hijau dan coklat yang merupakan warna sekunder dalam color wheel theory  sehingga kedua warna tersebut serasi dan cocok dipadukan. 

Dalam ruangan tersebut juga banyak penggunaan warna putih atau krem sehingga dapat menyeimbangkan warna-warna coklat dan hijau yang cenderung gelap tersebut sehingga lebih terang dan selaras dapat dilihat dari panel dinding, warna marmer pada lantai serta pilar pilar yang digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun