Mohon tunggu...
Funpol
Funpol Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tumbuh dan Menggugah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gen Z dan Milenial Potensi Besar di Pemilu 2024

18 November 2022   19:29 Diperbarui: 18 November 2022   19:33 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemilu 2024 terdapat pertarungan yang menarik, sebab para politisi akan memperebutkan suara dari berbagai kalangan seperti milenial dan gen z. Berpacu hasil sensus BPS tahun 2020,  bahwa penduduk Indonesia yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 sebanyak 27,95% atau 75,94 juta orang.

Sedangkan generasi milenial yang saat ini berusia 26 -- 41 tahun sebanyak 69,38 juta penduduk atau 25,87 persen. Jika dijumlahkan populasi gen z dan milenial berjumlah 53,4 persen. Angka tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah generasi x, baby boomer, dan pre boomer digabungkan.

Apabila dipersempit berdasarkan usia pada tahun 2020 lalu, terdapat 58,3 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT) Semester II tahun 2022 yang berjumlah 190 juta.

Potensi generasi Z dan milenial akan bertambah sebab pada pada tahun 2024 terdapat 23,7 juta penduduk yang akan berusia 14-17 tahun. Generasi Z saat pemilu 2024 berusia tahun 12-27 tahun adalah pemilih pemula.

Pileg, Pilpres, dan Pilkada tahun 2024 akan menjadi pesta demokrasi pertama kali yang diikuti gen Z dan milenial tetapi kesadaran terhadap isu politik bagi dua generasi tersebut masih menjadi pertanyaan.

Terlebih bagi generasi Z yang dapat dikatakan sebagai digital native atau generasi asli digital, generasi yang terbiasa berinteraksi melalui media sosial dan biasa dianggap apolitis.

Center for Strategic and International Studies (CSIS) melakukan jejak pendapat pada bulan September yang memaparkan bahwa generasi Z dan milenial khususnya yang berusia 17 hingga 39 tahun adalah kelompok yang strategis dalam pemilu 2024.

Dari 1.192 responden menunjukan partisipasi politik generasi z dan milenial terjadi peningkatan dari angka 85,9% menjadi 91,3%. Hal tersebut kesadaran politik kedua generasi tersebut cukup besar, tetapi sangat rendah keinginannya untuk terjun langsung ke politik.

Hanya 14,6 persen responden yang ingin menjadi caleg, dan 14,1 persen menginginkan diri sebagai calon kepala daerah. Selain itu sebanyak 97,9 persen responden tidak ingin menjadi anggota partai politik.

"keinginan publik untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif atau kepala daerah hampir mencapai 15 persen, namun ketertarikan menjadi anggota partai sangat rendah." Rilis CSIS

Milenial dan generasi Z meskipun apolitis, tetapi lebih cenderung untuk menyampaikan aspirasi politiknya melalui media sosial. kondisi tersebut ditunjukan dengan sebanyak 17,7 persen responden yang pernah menyampaikan pendapatnya melalu media sosial.

Jumlah ini menjadi sarana penyampaian aspirasi relatif besar dibandingkan dengan kategori lainnya seperti menyampaikan langsung ke dewan atau partai politik.

Isu yang paling banyak dikonsumsi milenial dan gen Z adalah isu isu berkaitan dengan kesejahteraan, lapangan kerja, pemberantasan korupsi, demokrasi, kebebasan sipil, hingga masalah lingkungan hidup.

Peningkatan pemahaman dan kepedulian terhadap politik di kalangan anak muda penting sehingga tidak buta sejarah dan mengetahui apa yang memperkuat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun