Wanita lebih pandai mendeteksi kebohongan lewat bahasa tubuh dan nada suara. Tapi... juga lebih piawai menyembunyikan emosi. Pria? Kalau bohong, biasanya ketahuan dari raut muka atau lupa detail. Tapi lebih jujur dalam hal menyampaikan hal-hal "tak nyaman", walau kadang menyakitkan.
6. Dalam Menghadapi Masalah
Pria cenderung menarik diri, diam, dan memikirkan solusi sendiri. Wanita justru ingin bicara, curhat, dan dipeluk. Maka jangan buru-buru menyimpulkan suami nggak peduli hanya karena dia diam. Bisa jadi dia sedang berpikir keras. Dan jangan anggap istri lebay karena dia menangis---itu bentuk proses healing-nya.
7. Bahasa: Jumlah Kata vs Makna
Wanita rata-rata menggunakan lebih banyak kata per hari dibanding pria. Seorang anak perempuan 3 tahun lebih banyak kosakata dibanding anak laki-laki 3 tahun. Mereka mengekspresikan emosi lewat bahasa, dan sering memakai metafora atau kalimat tidak langsung. Pria cenderung to the point. Maka jangan bingung kalau wanita bilang "aku nggak apa-apa" tapi nada suaranya penuh kode darurat.
8. Yang Dicari dalam Karir
Banyak pria merasa identitasnya ditentukan oleh pencapaian. Sementara wanita lebih melihat pekerjaan sebagai bagian dari kehidupan, bukan tujuan utama. Ini sebabnya pria bisa larut dalam pekerjaan tanpa sadar waktu, dan wanita lebih sering mencari keseimbangan antara karier dan relasi.
9. Saat Sedang Bahagia
Pria saat tidak bahagia dalam pekerjaannya tidak dapat konsentrasi dalam hubungan. Sementara wanita jika tidak bahagia dengan hubungannya tidak dapat konsentrasi dalam pekerjaan.
10. Peta dan Arah
Pria punya keunggulan dalam navigasi spasial. Mereka bisa membayangkan arah dalam bentuk peta mental. Wanita biasanya mengandalkan penanda visual: "belok kanan setelah warung mang Ade". Ini bukan mitos, tapi hasil dari proses evolusi yang membentuk otak dengan fungsi berbeda.Â