Mohon tunggu...
Firdaus Tanjung
Firdaus Tanjung Mohon Tunggu... Memberi dan mengayuh dalam lingkar rantai kata

"Apabila tidak bisa berbuat baik - Jangan pernah berbuat salah" || Love for All - Hatred for None || E-mail; firdaustanjung99@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mahasiswa, Pusaran Radikalisme & Ideologi Trans Nasional

27 Oktober 2017   15:09 Diperbarui: 27 Oktober 2017   16:09 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis berfoto dengan salah satu narasumber M. Sofi Mubarok calon doktor di UIN. Terkenal dengan bukunya "Kontrovesi Dalil-dalil Khilafah". (dok. pribadi)
Penulis berfoto dengan salah satu narasumber M. Sofi Mubarok calon doktor di UIN. Terkenal dengan bukunya "Kontrovesi Dalil-dalil Khilafah". (dok. pribadi)
Sofi Mubarak mengambil contohnya seterkaitan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang bahwasanya pendiri Hizbut Tahrir mengaitkan politik Islam dengan kondisi saat itu sebagai gejala dan harus dikembangkan sebagai partai politik untuk mengatasinya (Taqiyyuddin an-Nabhani).

Jadi, oleh HTI di Indonesia denagn berani mengatakan bahwa Pancasila dan NKRI itu bukan panutan dalam pandangan Islam. Yang hingga pernyataan itu tidak pernah dicabutnya sampai sekarang.

Buku yang fenomenal karya M. Sofi Mubaraok, dibagikan panitia kepada peserta seminar yang beruntung mendapatkan doorprize (dok.pribadi)
Buku yang fenomenal karya M. Sofi Mubaraok, dibagikan panitia kepada peserta seminar yang beruntung mendapatkan doorprize (dok.pribadi)
M. Sofi Mubarak yang juga sedang mempersiapkan gelar doktornya di UIN,  mengatakan bahwa HTI itu mirip dengan pola Neo-Khawarij dari segi anantominya. Oleh beberapa peneliti lain juga mengatakan hal yang sama.

"Itu makanya di Negara-negara Arab, HT dianggap kelompok terlarang dan pernah melakukan kudeta", ungkap Sofi Mubarak dalam penelitiannya.

Dengan kata lain membangun ungkapan / pameo, "Tidak ada hukum selain Hukum Allah". Yang mana ungkapan tersebut sama persisinya oleh kaum Khawarij saat memberontak kepada Khalifah Ali. Demikian yang disampaikan M. Sofi Mubarok sekaligus menutup sessi penyampainnya. ***

Medan, 27 Oktober 2017

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun