Kiprah mahasiswa magang Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam industri mode kembali mencuri perhatian. Kali ini, mereka terlibat dalam proyek, yaitu pembuatan gaun rancangan desainer ternama, Ade Chan. Gaun ini bukan sekadar busana, melainkan karya seni yang memadukan sentuhan kreatif desainer profesional dengan semangat inovasi generasi muda.
Proyek ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan dan industri kreatif. Mahasiswa UNNES tidak hanya duduk di bangku kuliah, tetapi juga terjun langsung ke dapur produksi, belajar dari ahlinya, dan mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh dalam praktik nyata.
Proses Kolaborasi yang Membangun Kompetensi
Kolaborasi antara mahasiswa magang UNNES dan Ade Chan melibatkan serangkaian tahapan yang terstruktur dan saling melengkapi. Mahasiswa terlibat aktif sejak tahap perancangan, memberikan ide, berdiskusi, dan belajar memahami bagaimana sebuah konsep busana diwujudkan menjadi desain yang memukau.
Dalam proses produksi, mahasiswa bekerja di bawah supervisi desainer dan tim profesional. Mereka mendapatkan tugas spesifik sesuai dengan keahlian masing-masing, mulai dari pembuatan aplikasi bunga 3D yang menjadi ciri khas gaun, hingga pemasangan payet Swarovski yang memberikan sentuhan mewah.
Karya ini merupakan desain dekoratif pada gaun dengan teknik aplikasi bunga tiga dimensi (3D) yang memberikan efek tekstur dan dimensi unik. Gaun berwarna pink fuchsia ini menampilkan perpaduan estetika modern dan seni terapan tekstil yang inovatif, hasil kolaborasi mahasiswa magang UNNES dengan desainer Ade Chan.Â
Teknik aplikasi bunga 3D dilakukan dengan menggunakan metode korsase agar bunga tampak berdimensi dan hidup. Selanjutnya, bunga 3D dihias dengan payet dan mutiara Swarovski untuk menambah kilauan dan kemewahan. Karya ini menggabungkan seni manipulasi tekstil dengan pendekatan sustainable fashion melalui pemanfaatan kain sisa, sekaligus menampilkan tren mode terkini yang menonjolkan elemen floral applique sebagai simbol keanggunan dan ekspresi kreatif tanpa batas. Gaun ini pertama kali dipakai untuk acara Konser Raya 3 Dekade Indosiar 2025 yang dipakai oleh penyayi dangdut Basmalah.
Inspirasi untuk Generasi Muda