Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengurai Makna dari Balik Lorong

4 Mei 2021   13:26 Diperbarui: 4 Mei 2021   13:54 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada lorong ini terukir tapak-tapak sakti tak kenal lelah. Suara-suara manis ketika melintas, tersimpan rapih sembari saling menatap dari ujung lorong yang satu ke ujung lorong yang lain.

Tak terasa, sekian langkah telah berpacu. Polesan canda menghiasi bibir-bibir lorong disambut hentakan kaki di gerbang sekret, bersahutan-sahutan, pertanda jatuh cinta pada eksen sudah mau dimulai.

Di lorong ini tersimpan misteri sukma dengan pesona jatuh cinta yang terus menjulang semenjak menginjak usia muda.

Di sekret bersaudara itu pun tak kalah eksennya, dengan sendau gurau bertatap-tatapan, sekalipun aroma siang bolong hendak merenggut pesona kilauan kedua bola mata, yang ingin mengantar kantuk pada bentangan tikar.

Terkadang terbentang tak beraturan namun kelak terlalu indah untuk ditata ulang.

Selamat siang para relawanku, sambil tersenyum kutuliskan puisi ini buatmu sekalian.

Dari ujung lorong, di bibir dapur energi kulayangkan puisi ini buatmu.

Selasa, 04/05/2021

RD. Yudel Neno

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun