Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Serba-Serbi Dunia Malam Batavia PIK2 sebagai Ruang Temu Kangen Perantau

15 Juli 2023   01:11 Diperbarui: 15 Juli 2023   01:13 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang tidak tersadari, akhirnya bisa disadari di tempat wisata eksotik dan menawan ini.

Itulah yang dialami oleh penulis. Di mana, dalam perburuan wisata malam, penulis berjumpa dan bersay hello, sembari melepas rasa kangen bersama sahabat lama.

Terpisah dari hal demikian, Pantai Indah Kapuk 2 layak untuk dijadikan sebagai wahana keluarga.

Karena selama di sini, kita tidak hanya menikmati bangunan-bangunan pencakar langit dengan desain modern, minimalis, dan klasik.

Tetapi, kita juga merasakan kedamaian hidup. Apalagi sebagai perantau di kota metropolitan Jakarta, tentunya kehidupan kita tidak dipisahkan dari ragam persoalan hidup.

Persoalan-persoalan tersebut menjadi halangan bagi kita untuk berkembang.


Namun, sejak berkunjung di Batavia PIK2, penulis pun ketagihan untuk terus datang dan mencicipi berbagai drama kehidupan malam.

Menikmati desiran angin malam Batavia PIK2 dengan sejuta aroma kulinernya, membuat lidah ini tak berhenti untuk segera menikmatinya.

Akan tetapi, menyadari diri sebagai perantau yang hidup pas-pasan, keinginan untuk mencicipi kuliner di sepanjang kawasan Batavia PIK2 ditunda.

Cukup saja merasakan aromanya. Itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi penulis.

Bagi para travel, alias kaki kereta, untuk menikmati kawasan wisata ikonik ini, kita tidak perlu mengeluarkan biaya atau karcis masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun