Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kompasianer Dilirik Bos Heineken (Sponsor Euro 2020)

10 Juli 2021   08:37 Diperbarui: 10 Juli 2021   08:59 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu mitra UEFA, Heineken ingin memberikan hadiah kepada Kompasiana. Terutama bagi redaksi Kompasiana. Namun gegara satu dan lain hal dari Kompasiana Care lamban merespon. Akhirnya, salah satu petinggi Heineken mencari dan mengontak saya sebagai perantara.

Sekitar 2 Minggu yang lalu, saya dikontak oleh salah satu petinggi Heineken (Sponsor Euro 2020). Tujuan dari komunikasi yang kami bangun adalah mereka ingin memberikan hadiah kepada Kompasianer yang gemar menganggit artikel bola.

Karena rupanya salah satu petinggi Heineken kepincut dengan artikel bola yang selalu diulas oleh para Kompasianer. Untuk itu, mereka ingin membangun kerja sama dengan Kompasiana. Akan tetapi, lambannya Kompasiana Care. Akhirnya, mereka memutuskan hubungan kerja sama tersebut.

Komunikasi Terputus

Awalnya saya merasa kaget dengan nomor kontak dari pihak Heineken. Setelah menimbang, saya pun mencari bantuan kejelasan di rekan-rekan Kompasianer Penulis Berbalas (KPB) untuk mencari solusi yang tepat dalam menanggapi masalah tersebut.

Jawaban yang saya terima pun sangat beragam. Akhirnya, saya memutuskan untuk memblokir nomor kontak dari bagian humas Heineken.


Saya pun merasa lega. Karena tak ada lagi orang yang mendagu dari Heineken. Secara logika, saya pun membangun asumsi demikian. Masa Heineken (Sponsor Euro 2020) tidak tahu alamat Kompasiana?

Begitulah keresahan yang mengejar saya, entah di manapun.

Komunikasi Terhubung Lagi

Kemarin, 9/7/2021, ketika matahari masih mendekap pegunungan Timur untuk menyembulkan sinarnya, saya kembali dihubungi oleh bagian Humas Heineken.

Saya pun ingin berontak. Akan tetapi, saya masih dalam tahap pemulihan juga (Isom). Saya pun membiarkan pesan itu tenggelam bersama rutinitas harianku yang lain.

Sekitar pukul 15.00 WIB, suara wanita dari ujung seberang yang terhubung melalui jaringan nirkabel dasar laut menyapa saya dengan suara yang lembut.

"Sore mas Frederikus, driver kami sudah lama menunggu di Gedung Kompas, Jl. Palmeran untuk mengantarkan paket dari Heineken.

Saya pun kelabakan. Ibarat kontrakan saya kemasukan pencuri. Waduh, saya pun merasa bimbang dan belum yakin akan kiriman paket dari Heineken.

Tak lama kemudian, sekuriti Kompas Palmeran mas Aziz Saepurohmat langsung menghubungi saya. Mas Frederikus apakah bersedia untuk datang ambil kiriman dari Heineken?

Saya pun mencari rekan Kompasianer yang rumahnya dekat jalan Palmeran. Akan tetapi, tiada satu pun yang dekat.

Saya memutuskan untuk minta bantuan kepada mas Aziz (sekuriti Kompas) untuk mengambil paket dari Heineken. Akan tetapi, mas Aziz mengatakan bahwa karyawan Kompas selama masa ini tidakl diizinkan untuk menerima kiriman dari luar. Alasan kesehatan lebih penting.

Saya pun menghubungi nomor driver yang dikasih oleh  Humas Heineken. Begitu pun salah satu petinggi Heineken untuk membatalkan kiriman tersebut.

Mereka sangat menghargai tawaran saya. Saya pun memberikan alamat kontrakan saya di Jakarta Barat untuk kembali dikirim paket Heineken hari Senin.

Poin apa saja yang sekiranya kita pelajari dari kisah ini

Pertama: Saya secara subjektif mengatakan bahwasannya Kompasiana Care kurang tanggap terhadap pihak lain yang ingin membangun kerja sama.

Kedua: Banyak donatur ingin memperhatikan Kompasianer melalui tulisan-tulisannya. Akan tetapi, kita pun terkadang membangun benteng pertahanan diri demi keselamatan akun dan apa pun. Akibatnya, donatur hanya numpang lewat. Ibarat bahasa Jawa "Urip numpang ngombe."

Ketiga: Komunikasi sangat penting antara Kompasianer dan Kompasiana Care.

Terakhir, untuk rekan-rekan Kompasianer yang selama ini menganggit artikel bola, selamat ya. Karena salah satu partner UEFA juga melirik artikel rekan Kompasianer. Mudah-mudahan melalui cara seperti ini, rekan kompasianer yang suka menganggit artikel bola lebih semangat lagi dalam berkarya.

Salam hangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun