Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bahasa Bunga

19 September 2020   23:50 Diperbarui: 20 September 2020   00:10 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa adalah jembatan penyeberangan ide manusia. Manusia saling mengerti, karena adanya bahasa. Bahasa sebagai pemersatu manusia.

Manusia saling mencintai melalui ungkapan bahasa tubuh. Tubuh manusia akan saling merespon sesuai dengan makna dan tujuan dari pengirim kepada penerima. Kolaborasi pengirim dan penerima disatukan dalam bahasa bunga.

Bahasa bunga adalah julukan bagi seorang penulis. Penulis apa pun pasti menggunakan bahasa bunga atau perbandingan/metafora. Tanpa bahasa bunga, rasanya kurang renyah dan nikmat untuk disuguhkan kepada pembaca. Layaknya makanan tanpa bumbu, rasanya hambar.

Setiap hari saya selalu membaca tulisan dari rekan-rekan Kompasianer. Saya selalu menemukan bahasa bunga dari setiap tulisan. Karena bahasa bunga adalah jantungnya sebuah tulisan. Melalui bahasa bunga, saya menikmati dan dengan mudah memahami isi dari setiap tulisan.

Tulisan yang menggunakan bahasa bunga dapat menginspirasi dan menyihir seantero jantungku. Apalagi bahasa bunga yang selalu ada di setiap puisi dan karya-karya fiksi para Kompasioner. Saya merasakan kedamaian dan kenikmatan dalam menggauli setiap karya Kompasioner.

Saya selalu memotivasi diri untuk terus belajar bahasa bunga dari para senior Kompasioner. Karena bahasa bunga yang dihadirkan oleh mereka memiliki pesan dan makna yang sangat mendalam. Sedalam samudera lautan.

Lautan kata, pikiran, perasaan dielaborasikan dalam bahasa bunga. Selagi saya masih muda, saya akan terus membuka gerbang hatiku untuk belajar menulis. Karena menulis adalah bagian dari pekerjaan abadi, selain kebaikan yang kita berikan kepada sesama dan semesta. Semesta akan tersenyum memandangi setiap kebaikan yang kita hadirkan melalui bahasa bunga. 

Akhirnya, bahasa bunga adalah jembatan pengetahuan bagi saya dalam merangkai benang masa depanku. Selain itu, kehadiran bahasa bunga telah memudahkan kita untuk mentransfer ilmu pengetahuan melalui pikiran, perasaan dan tindakan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun