Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sugeng Raharjo Buka Kemasan dari Tiongkok! Bisakah Indonesia Semaju Tiongkok?

22 April 2021   09:00 Diperbarui: 22 April 2021   09:30 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dok. Penerbit K-Media

Foto : Dok. Latifa Fahrun
Foto : Dok. Latifa Fahrun
Selama kepemimpinannya dia nampak paham betul dengan pepatah Tiongkok, "Bunuh seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera." Di masa kepemimpinannya Zhu Rongji dikenal sebagai "Malaikat Pencabut Nyawa Koruptor." Ada lebih dari empat ribu orang yang dihukum mati antara tahun 1998 dan 2001 karena terbukti melakukan kejahatan, termasuk korupsi. Amnesti International (AI) beranggapan hal yang dilakukan Zhu Rongji sangat kejam, namun baginya ini adalah cara untuk menyelamatkan negaranya dari kehancuran.

Setelah ayam -- ayam dieksekusi mati, kera -- kera pun menjadi jera, hingga pada tahun 2003 pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan domestic bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka mencapai 300 miliar dolar AS. Menurut prof. Kong Yuanzhi, guru besar Universitas Peking, hal tersebut dapat tercapai berkat keseriusan Zhu Rongji dalam memberantas korupsi.

Pada masa kepemimpinan Xi Jinping, dia fokus pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi. Pada awal kepemimpinannya di tahun 2012, Tiongkok semakin terbang tinggi pada berbagai sektor dan menempati posisi sebagai negara dengan kemampuan ekonomi terbesar kedua dunia setelah Amerika Serikat. Pada tahun 2018 Tiongkok mencapai pendapatan per kapita mencapai 9.000 dolar AS, dan hampir 800 juta masyarakatnya berhasil terbebas dari kemiskinan.

Foto : Dok. Latifa Fahrun
Foto : Dok. Latifa Fahrun
Reformasi ekonomi dimulai dari sektor pertanian dengan dikombinasikan dengan penciptaan zona perdagangan bebas di beberapa kota pantai timur dan selatan. Setelah itu disusul dengan pembangunan infrastruktur besar -- besaran yang disertai perluasan basis manufaktur berorientasi ekspor. Kemudian Tiongkok mulai merambah ke dunia e-commerce, e-payment, artificial intelligence dan robotic. Kemajuan ini menjadi ancaman bagi Amerika Serikat sebagai raksasa tidur untuk menyalipnya kapan saja.

Xi Jinping adalah seorang pemimpin yang berwibawa, berdisiplin tinggi, jujur, dan pekerja keras. Selain itu dia juga dikenal sangat sederhana, buktinya setiap akhir pekan dia tetap membersihkan rumahnya sendiri, dan istrinya memasak sendiri, walau Tiongkok sudah menjadi negara yang begitu maju dan sejahtera. Hal ini lah yang menumbuhkan cinta yang teramat dalam bagi masyarakat Tiongkok kepadanya.

Xi Jinping memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan cepat, yang contohnya seperti dalam hal pengembangan sosial media yang dikembangkan oleh kekuatan dalam negeri, seperti Baidu, Wechat dan sebagainya. Keputusan ini memberi keuntungan era teknologi informasi secara utuh dan maksimal bagi Tiongkok.

Foto : Dok. Latifa Fahrun
Foto : Dok. Latifa Fahrun
Setiap lembar dari buku ini sangat membuka pola pikir dan menambah wawasan yang membacanya. Selain itu buku ini adalah buku yang masih segar sekali dan memaparkan informasi terkini. Banyak hal yang tidak disadari kebanyakan orang, telah dituliskan dengan rapi di dalamnya. Ini benar -- benar menjadi cerminan keseriusan orang -- orang yang mencintai Indonesia, agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun