Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Trip

CSI Siginjai Road to Bukit Tiga Puluh: Otomotif, Petualangan, dan Pendidikan Alam untuk Anak

27 Januari 2020   12:03 Diperbarui: 27 Januari 2020   12:15 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air Terjun Camp Granit | dokpri

 "TNBT adalah tempat hidup bagi berbagai tumbuhan dan satwa endemic Sumatera. Berbagai species kunci seperti harimau, gajah, beruang madu, tapir, beberapa jenis burung masih dapat ditemukan disini. Begitupun dengan tumbuhan langka seperti cendawan muka rimau atau bunga raflesia juga masih ditemukan disini" kata pria yang akrab disapa Yoan itu.

Air Terjun Camp Granit | dokpri
Air Terjun Camp Granit | dokpri
Otomotif, Wisata Petualangan, dan Pendidikan Hijau Untuk Anak 

Sejatinya bagi komunitas penggemar mobil maka kegiatan yang dilakukan pastinya tak akan jauh-jauh dari urusan otomotif. Menjajal kekuatan mesin, aksesoris dan kelengkapannya, melakukan berbagai manuver, dan melewati rintangan medan menantang, Tapi tak hanya itu, kegiatan CSI Siginjai Road to Bukit Tiga Puluh juga banyak diisi dengan kegiatan petualangan dan pendidikan alam untuk anak.

"Kalau ngomongin mesin, bodi, kopling, kaki-kaki, dan aksesoris lainnya bisa diomongin kapan saja. Kalau udah touring kayak gini, mari kita bermain dan belajar dengan anak-anak" kata Dahler.

Belajar pengamatan burung | dokpri
Belajar pengamatan burung | dokpri
Seperti sore itu saat rombongan baru tiba di Camp Granit, anak-anak mulai bermain dan belajar pengamatan satwa. Yoan beserta peserta toruing menemukan burung rangkong badak disekitar area Camp. Burung dengan nama latin Buceros rhinoceros tampak terbang bebas dari satu bukit ke Bukit lainnya ke bukit lainnya. Lalu sempat hinggap dipepohonan tak jauh dari lokasi Camp. Agar dapat melihat lebih bentuk burung tersebut, Yoan pun menggunakan binokulernyanya untuk mengamati. Lalu berbagi pengamatan dan bergantian menggunakan binokuler dengan anak-anak.

"Masih ditemukannya burung rangkong dalam satu wilayah, menunjukan bahwa kondisi ekologi diwilayah tersebut masih berfungsi dengan baik" kata Yoan yang dalam touring kali ini datang bersama istri dan tiga anak kembarnya.

Bakar jagung dan dikusi ringan ringan tentang alam | dokpri
Bakar jagung dan dikusi ringan ringan tentang alam | dokpri
Malam harinya, disinari temaran lampu tenda anak-anak duduk berkumpul mendengarkan cerita tentang berbagai flora dan fauna yang hutan. Dilanjutkan dengan bakar jagung, dan bermain mainan tradisional anak Ular Naga.

Main Ular Naga | dokpri
Main Ular Naga | dokpri
Pagi hari di camp granit, anggota CSI Siginjai di suguhkan atraksi suara panggilan pagi ungko (Hylobates agilis) yang bersahut-sahutan. Sambil menunggu sarapan anak-anak bermain dan belajar memanah. Lalu setelah sarapan, mereka belakuan jelajah alam, menuju air terjun Camp Granit, sambil melakukan pengamatan tumbuhan disepanjang perjalanan.

Belajar memanah | dokpri
Belajar memanah | dokpri
Touring CSI Siginjai road to Bukit Tiga Puluh ini oleh 40 orang peserta, yang terdiri dari 20 orang dewasa dan 20 orang anak-anak. Peserta termuda adalah Khairani (3 bulan) putri dari Bapak Acong, sedang peserta paling senior adalah Dahler yang sudah berusia dikepala enam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun