Suasana TPST Bantar Gebang Rabu (16/5/2018)(Kompas.com/Setyo Adi)Â
Anda tidak bisa mengalahkan Avanza. Begitu anda salip, depan ada lagi! Tapi kalau di Kota Bekasi, Truk Sampah Pemenangnya!
Candaan di atas diucapkan teman saya sebagai ekspresi kekesalannya terhadap banyaknya truk sampah dari Jakarta yang melintas di Kota Bekasi.
Ya, memang kalau di Bekasi, beda. Di jalanan Kota Jakarta, atau bahkan di Jawa, boleh lah Avanza sulit disalip. Tapi kalau di Kota Bekasi, Avanza bisa dikalahkan truk sampah dari Kota Jakarta.
Di jalur jalan raya yang menjadi rute truk sampah Jakarta, sepanjang jalan selalu dengan mudah menemukan truk sampah yang berjejeran. Bahkan di Pertigaan Jalan Siliwangi dengan Jalan Pasar Lama, kemacetan panjang rutin terjadi sepanjang hari. Dan mayoritas yang mengantri di jalan adalah truk sampah!
Setiap hari Jakarta membuang sampah ke TPA Bantar Gebang Kota Bekasi sebanyak 7.000 ton - 8.000 ton! Volume sampah yang dibuang dari Jakarta menuju Kota Bekasi setiap tahun terus meningkat.
Tempah Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Bantar Gebang Kota Bekasi pun kini timbunan sampahnya sudah menggunung setinggi 50 meter dan disinyalir sudah mendekati kapasitas maksimal TPST tersebut. Ketinggian sampah 50 meter itu setara dengan gedung bertingkat 16 lantai!
Sampah yang menggunung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi jelas meninggalkan banyak pekerjaan rumah bagi Pemerintahan Kota Bekasi kelak. Ya benar, di saat ini Pemerintahan Kota Bekasi setiap tahun menerima dana kompensasi sampah dari Pemprov DKI, yang penggunaannya diatur untuk :
1. Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga terdampak bau sampah di Bantar Gebang, seperti Kelurahan Sumurbatu, Cikiwul, Ciketing Udik dan Bantar Gebang. Besarannya bervariasi antara Rp 175.000/bulan per kepala keluarga yang disalurkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.
2. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak akibat dilewati truk sampah.