Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Sales - Marketing - Operation

To complete tasks and working target perfectly. Leave path in a trail.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kiat Jitu Melangkah di Awal Karier

31 Maret 2021   18:19 Diperbarui: 26 Agustus 2021   22:15 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi awal karir (Sumber: gettyimages.com)

Dengan diajak ikut serta dalam rapat-rapat atasan, saya belajar seperti halnya apa saja yang harus disiapkan dalam suatu rapat agar berjalan baik. 

Saya juga belajar bagaimana proses dan aspek-aspek yang diperhatikan dalam pengambilan suatu keputusan strategis. Walaupun saya harus diminta bolak-balik ruangan rapat mengambil berkas ketinggalan, memanggil peserta rapat lain, mencari OB agar membawakan minuman bagi peserta rapat, menyiapkan peralatan-peralatan dalam ruang rapat dengan baik sebelum rapat dimulai, saya mengerjakannya dengan senang hati. 

Mungkin untuk sebagian orang berpikir, "Ini si Freddy mau-mau nya saja dijadikan OB pribadinya manager pemasaran". 

Tapi saat itu saya sama sekali tidak melihat apa yang saya lakukan, melainkan saya anggap saya sedang belajar bagaimana melakukan sesuatu dengan baik dan benar.

Jadi kembali ke wawancara kami, saya selalu menyisipkan pesan bagi mereka lulusan baru sarjana yang akan memulai karier mereka di perusahaan-perusahaan. 

Lakukan semua pekerjaan yang diberikan atasan, dan belajar memahami semua proses pekerjaan yang dilakukan serta mengambil hikmah positif dari semua pekerjaan yang diberikan atasan. Ini lah masa adaptasi karyawan baru dengan pekerjaan, lingkungan dan atasan.

Saya mengibaratkan lulusan baru sebagai cangkir yang berisi kopi ilmu-ilmu yang dipelajari selama kuliah. Namun saat memulai suatu pekerjaan, oleh atasan ternyata yang dituangkan bukan kopi yang sama ke dalam cangkir pengetahuan kita, melainkan teh, atau kopi susu, atau bahkan sirup. 

Sebagai pribadi yang baru memulai karier dengan pengalaman nihil, kita tidak perlu sungkan atau gengsi mengosongkan kopi yang telah kita terima dalam cangkir pengetahuan kita untuk memberi tempat agar pekerjaan baru dan atasan kita dapat mengisinya dengan minuman lain. 

Dalam perjalanan waktu kita bisa sambil mempelajari apakah kopi yang dulu dituangkan ke kita benar-benar minuman ternikmat atau kopi susu atau teh yang dituangkan atasan kita lebih nikmat. 

Tapi jangan sekali kali mempertahankan kopi ilmu kuliah dalam cangkir pengetahuan kita, kalau ternyata dalam pekerjaan kita yang tersedia adalah teh. 

Kopi dicampur teh tidak akan menjadi minuman yang enak bagi kita maupun bagi atasan dimana kita bekerja. Dan jangan menolak pekerjaan apapun yang diberikan atasan kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun