Para pengawal raja pun mendatangi rumah anak petani. Ketika pintu dibuka, muncul ibu dari si anak petani.
Salah seorang dari pengawal berniat untuk mengembalikan ayam milik si anak petani. Tetapi, ibu dari anak petani mengatakan bahwa anaknya sudah ikhlas menyerahkan ayam itu kepada anak raja.
Pengawal pun bersihkeras untuk tetap mengembalikan ayam anak petani karena ini adalah perintah dari raja. Ibu dari anak petani pun menerima kembali ayam itu.
Sejak dikembalikannya ayam milik si anak petani, anak raja jatuh sakit. Anak raja selalu bergumam "ayamku.... ayamku.... "menandakan bahwa ia sangat menyayangi ayam milik si anak petani.
Raja pun memerintahkan para pengawal untuk mengambil kembali ayam milik si anak petani. Tentu saja, ibu dan anak petani tidak keberatan menyerahkan ayam itu kepada anak raja.
Anak raja pun kembali sehat dan senang karena ayamnya sudah kembali. Ia pun rajin merawat dan memelihara ayam kesayangannya itu.
Sebulan pun berlalu, ayam itu bertelur sangat banyak dan memenuhi kandangnya. Telurnya pun menetas satu per satu.
Banyak anak ayam yang lucu dan imut, anak raja pun sangat bahagia. Raja pun mendatangi anaknya.
Sang raja pun bertanya kepada anaknya apakah ia masih mengingat anak petani yang merupakan pemilik ayam itu sebelumnya.
Anak raja pun menjawab bahwa ia masih ingat. Sang raja pun mengatakan kepada anaknya untuk memberikan setengah dari jumlah anak-anak ayamnya untuk diberikan kepada anak petani karena tidak baik dimiliki seorang diri.
Anak raja pun setuju karena sang raja selalu mengajarkan kepadanya untuk saling berbagi kepada yang lain.