Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Pengorbanan Burung Pipit

5 Oktober 2022   18:53 Diperbarui: 5 Oktober 2022   18:58 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, raja juga mengetahui Anna sudah memiliki kekasih. Oleh karena itu, sang raja sengaja memisahkan ia dengan kekasihnya dengan cara mengikutsertakan kekasihnya dalam perang di ujung berat dan ditempatkan di garis depan supaya kekasihnya gugur di medan pertempuran.

Burung pipit merasa geram dan merencanakan untuk membebaskan Anna dari menara dan mempertemukannya dengan kekasihnya.

Burung pipit terbang kembali ke hutan untuk meminta tolong seluruh hewan di hutan untuk membebaskan Anna dan memberitahukan kekasih Anna untuk menyelamatkannya dari sang raja

Tak lama kemudian, datanglah hewan-hewan membentuk sebuah formasi. Burung elang ditugaskan ke ujung barat untuk mengabari kekasih Anna bahwa Anna dalam bahaya.

Gajah menopang para kawanan monyet yang saling menggendong. Kemudian, para monyet melemparkan ular-ular yang saling mengikatkan diri untuk membentuk tali.

Anna pun berhasil diturunkan oleh para hewan.

Tapi tak lama kemudian raja kembali ke menara, ia melihat bahwa Anna sedang ditolong para hewan.

Para hewan yang melihat si raja lantas ingin menangkapnya. Para harimau mengejar dan memburu sang raja.

Sang raja lantas menutup pintu menara. Ia geram karena Anna sudah dibebaskan oleh para hewan dari hutan.

Raja yang licik itu pun sudah mempersiapkan rencana untuk mengutuk Anna apabila Anna kabur dari menara. Ia lalu mengambil buku sihir dan membacakan sebuah mantera dengan suara yang keras.

Seketika, Anna menjadi lemas. Badannya sangat panas dan sesak napas. Burung pipit dan para hewan menjadi sangat panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun