Oleh: Fransiskus Xaverius Syama
Luka yang tak berdarah
Antara kecewa dan sedih
Mimpi atau kenyatan masih terbayang
Harapan kini kau kubur
Cita-cita ku sirna di telan dunia
Air mata menjelaskan penyesalan ku
Alam apakah Engkau yang jahat
Engaku tega mengambilnya
Pertandingan mu telah usai dari dunia yg fana
Tangisan ku tak ada artinya
Andai waktu bisa di putar
Aku ingin kembali bersama mu
Namun semua kini menjadi ilusi
Tiang kokoh yang ku berlindung
Kini patah tak ada makannya
Selamat jalan Ayah
Rindu ku membekas
Aku mencintai mu tanpa batas
Aku menyimpan semua luka dan air mata bersama heningnga malam
Ayah.... Aku rindu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI