Tahun ini saya belum bisa ikut berkurban. Tapi pengalaman itu terus hidup dalam ingatan saya. Dan mungkin, itulah yang sedang saya siapkan, hati yang siap memberi. Saya tidak tahu bagaimana caranya, tapi saya berharap, tahun depan saya bisa ikut berkurban dengan apa pun yang saya punya. Entah itu waktu, tenaga, atau rezeki yang bisa saya sisihkan. Karena saya percaya, semangat kurban tidak menunggu kita mampu, tapi mengajak kita untuk lebih mau.
Idul Adha memberi kita kesempatan untuk membuka mata, bahwa di balik ritual yang berbeda, kita semua punya satu tujuan yang sama. Untuk menjadi manusia yang lebih baik, lebih tulus, dan lebih peduli.
Jadi, bukan soal siapa yang berkurban. Tapi siapa yang tersentuh. Karena pada akhirnya, Kurban sejati adalah ketika hati kita ikut tergerak untuk memberi, walau sekadarc dengan apa yang kita punya.
Terakhir, saya mengucapkan Selamat merayakan Idul Adha untuk saudara-saudaraku yang Muslim. Terima kasih karena lewat hari raya ini, saya belajar tentang cinta dan pengorbanan dari cara yang sangat manusiawi dan menyentuh hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI