Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Mengejar Diskon Meski Tidak Membutuhkan Barangnya?

25 Agustus 2025   08:10 Diperbarui: 24 Agustus 2025   21:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diskon belanja(Shutterstock/Have a Nice Day Photo)

Melihat diskon dengan kacamata baru berarti menyadari bahwa nilai sebenarnya bukan terletak pada potongan harga, melainkan pada fungsi barang itu dalam hidupmu. Dengan begitu, diskon bisa tetap dinikmati tanpa harus menjebak dalam pola konsumtif yang melelahkan.

Penutup

Pada akhirnya, orang suka mengejar diskon meski tidak membutuhkan barangnya karena faktor psikologis, sosial, dan strategi pemasaran yang berjalan bersamaan. Diskon memberi sensasi menang, memicu rasa takut kehilangan, menawarkan hiburan, hingga membentuk identitas sosial. Namun, jika dilihat lebih dalam, diskon hanyalah cermin bagaimana manusia sering kali dikendalikan oleh emosi dan ilusi. Yang menentukan tetaplah pilihanmu, apakah diskon menjadi kesempatan yang bijak atau jebakan yang merugikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun