Melihat diskon dengan kacamata baru berarti menyadari bahwa nilai sebenarnya bukan terletak pada potongan harga, melainkan pada fungsi barang itu dalam hidupmu. Dengan begitu, diskon bisa tetap dinikmati tanpa harus menjebak dalam pola konsumtif yang melelahkan.
Penutup
Pada akhirnya, orang suka mengejar diskon meski tidak membutuhkan barangnya karena faktor psikologis, sosial, dan strategi pemasaran yang berjalan bersamaan. Diskon memberi sensasi menang, memicu rasa takut kehilangan, menawarkan hiburan, hingga membentuk identitas sosial. Namun, jika dilihat lebih dalam, diskon hanyalah cermin bagaimana manusia sering kali dikendalikan oleh emosi dan ilusi. Yang menentukan tetaplah pilihanmu, apakah diskon menjadi kesempatan yang bijak atau jebakan yang merugikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI