Mulailah dari yang sederhana. Jangan tunggu sampai semuanya membeku. Jangan tunggu sampai pasanganmu lelah menunggu suara darimu. Kadang, satu kalimat tulus bisa menyelamatkan sesuatu yang nyaris hilang dan memperbaiki hal yang rusak dan membuatnya kembali harmonis dan utuh.
Dan kalau kamu merasa kesulitan, nggak ada salahnya minta bantuan profesional. Konseling pasangan, terapi komunikasi, atau sekadar ngobrol dengan teman yang bijak bisa sangat membantu kamu menemukan cara baru dalam mengekspresikan diri atau membantu kamu untuk berani untuk berbicara apapun yang kamu fikirkan tentunya dengan empati.
Karena pada akhirnya, hubungan yang sehat bukan yang tanpa konflik. Tapi yang berani melewati konflik tanpa saling meninggalkan. Tanpa saling membungkam. Tanpa menukar cinta dengan kekuasaan dalam bentuk diam.
PenutupÂ
Silent treatment bukan hanya tidak efektif tapi berbahaya. Karna membunuh perlahan. Dan kamu berhak untuk tidak lagi memelihara pola itu, baik sebagai pelaku maupun korban. Hubunganmu layak mendapat lebih dari sekadar diam. Ia butuh suara. Ia butuh keberanian. Ia butuh kamu, yang mau bicara, mendengar, dan mencintai sepenuhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI