Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membangun Anatomi Habit Sebuah Perjalanan yang Sulit?

22 Februari 2025   11:21 Diperbarui: 22 Februari 2025   11:21 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kebiasaan.Pixabay.com/IqbalStock 

Selain itu, penting untuk menyadari bahwa kesempurnaan bukanlah kunci sukses dalam membangun kebiasaan, tetapi konsistensi lah yang paling berperan. Banyak orang menyerah karena mereka merasa gagal ketika melewatkan satu hari tanpa menjalankan kebiasaan yang ingin dibangun. Padahal, satu atau dua kali terlewat bukanlah masalah besar yang terpenting adalah segera kembali ke jalur keesokan harinya.

Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit menjelaskan bahwa kebiasaan memiliki tiga elemen utama: pemicu (cue), rutinitas (routine), dan hadiah (reward). Jika ingin membangun kebiasaan baru, kamu perlu menetapkan pemicu yang jelas, merancang rutinitas yang mudah diikuti, dan memberikan diri sendiri penghargaan kecil setelah berhasil melakukannya.

Misalnya, jika ingin mulai berolahraga, kamu bisa menetapkan pemicu seperti menaruh sepatu olahraga di dekat tempat tidur. Setelah berolahraga, kamu bisa memberikan diri sendiri penghargaan berupa minuman sehat atau waktu bersantai. Dengan pola ini, otak akan lebih mudah menerima kebiasaan baru dan membuatnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Membangun kebiasaan bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan memahami bagaimana otak bekerja, mengelola motivasi dengan lebih bijak, serta menciptakan lingkungan yang mendukung, kamu bisa membentuk kebiasaan baru yang bertahan dalam jangka panjang.

Alih-alih berfokus pada perubahan besar yang instan, mulailah dengan langkah kecil dan lakukan secara konsisten. Perubahan besar selalu dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan berulang kali.

Jadi, pertanyaannya bukan lagi "Apakah aku bisa membangun kebiasaan baru?" tetapi "Apa langkah pertama yang bisa aku lakukan hari ini?"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun