Untuk memastikan layanan pengaduan berjalan optimal, ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Pertama, perlu ada sistem berbasis teknologi yang mampu memproses laporan secara otomatis dan memberikan respons instan kepada pelapor. Kecerdasan buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk menyortir laporan berdasarkan tingkat urgensinya dan langsung mengarahkannya ke instansi yang berwenang.
Kedua, setiap laporan harus memiliki nomor tiket yang memungkinkan masyarakat melacak perkembangan kasus mereka. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem.
Ketiga, diperlukan regulasi yang lebih ketat terkait kewajiban instansi dalam merespons pengaduan. Tanpa adanya sanksi bagi instansi yang mengabaikan laporan masyarakat, layanan pengaduan hanya akan menjadi formalitas tanpa dampak nyata.
Keempat, perlu ada mekanisme perlindungan bagi pelapor agar mereka tidak takut untuk menyampaikan keluhan, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan korupsi atau penyalahgunaan wewenang.
Kesimpulan
Layanan pengaduan masyarakat bukan sekadar kotak saran yang diabaikan. Ia adalah bagian dari sistem demokrasi yang menjamin hak rakyat untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintahnya. Kecepatan, ketanggapan, dan keterpaduan dalam layanan ini bukan hanya harapan, tetapi kebutuhan mendesak.
Tanpa sistem pengaduan yang efektif, masyarakat kehilangan suara mereka, dan pemerintah kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri. Jika benar-benar ingin membangun negara yang lebih baik, sudah saatnya kita menempatkan layanan pengaduan sebagai prioritas utama dalam reformasi pelayanan publik.
Apakah kamu pernah mengalami kesulitan dalam menyampaikan pengaduan? Atau mungkin laporanmu pernah diabaikan tanpa kejelasan? Suaramu penting. Jangan diam. Pastikan setiap keluhanmu didengar dan ditindaklanjuti. Karena pada akhirnya, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang mendengar dan bertindak untuk rakyatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI