"Ahhh..."
Batin Cloth lega, namun tubuhnya masih begitu terasa lemas.
"Engkau sudah sadar...?"
Cloth pun menengok ke arah sumber suara itu dan sangat terkejut dengan wujudnya yang sangat besar. Matanya terbelalak, dan ingin kabur rasanya menjauhinya. Ternyata bayangan emas itu berwujud burung perkasa yang lebih besar daripada burung-burung Kuok itu. Pandangannya pun terlihat lebih tajam dan berwibawa.
"Janganlah takut, Akulah penandamu..."
Cloth terheran-heran,
"Dari mana suara ini... sementara dia itu tidak berkoar-koar."
Batin Cloth langsung terjawabi,
"Aku bersuara melalui pikiranmu, kamu akan bisa berkomunikasi dengan selain manusia sepertimu... dan luka di keningmu itulah kamu tertandai untuk itu."
Cloth pun meraba-raba bagian keningnya yang masih terasa perih, dan memang... ia mendapati goresan luka menyilang. Ia juga seperti menjadi mendapat suatu perubahan drastis dengan memandangi sekelilinginya yang terasa lain dari biasanya.
"Siapa namamu, darimana asalmu...?"