Mohon tunggu...
Fredy Purnomo
Fredy Purnomo Mohon Tunggu... Dosen - Instagram @fpurnomo

Dosen dan peneliti bidang ICT : Smart City dan Storytelling in Game

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup bersama Covid-19: Kehidupan Normal yang Baru

3 Juli 2020   22:02 Diperbarui: 3 Juli 2020   22:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tulisan ke-2 dari 3

Jika sebelumnya semua orang bertanya-tanya, ada apakah dibalik era disrupsi yang terjadi. Era disrupsi bukan merupakan tujuan, namun transisi menuju tatanan dunia baru yang tidak terbayangkan.

Karena disrupsi ini sendiri merupakan gangguan terhadap tatanan yang sudah dibentuk berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun, seperti "Menara Babel" yang sudah mengakar dan menjadi pakem yang tak tergoyahkan. Dengan adanya wabah Covid-19 yang mulai meruntuhkan tatanan dunia kita, bisa jadi inilah tujuan besar disrupsi yang terjadi.

Tidak terbayangkan kita dalam kondisi PSBB tanpa adanya aplikasi antar barang dan makanan, tanpa adanya toko barang keperluan atau makanan yang menerima pesanan online, tanpa adanya sarana telekomunikasi yang memungkinkan video call. Hanya mungkin urusan yang terlibat dalam hal "people mover" seperti bidang transportasi maupun pariwisata yang sekarang masih belum mendapatkan peran yang pasti. 

Kita harus segera berpindah dari kapal lama yang mulai tenggelam oleh wabah, menuju kapal baru yang lebih kuat, kokoh namun juga fleksible. Kita harus segera berpindah dari kehidupan lama menuju Kehidupan normal yang baru. Entah akan seperti apa, penulis hanya bisa menduga saja.

Teknologi riset kedokteran ada pada garda terdepan untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan. Penelitian akan virus Covid-19 ini akan banyak membuka mata para ilmuan  bahwa ternyata ada varian-varian yang lain yang siap menyerang dalam diam. Bahwa virus Covid-19 ini hanyalah puncak dari gunung es virus yang berevolusi dan selama ini belum menemukan media yang tepat untuk masuk dalam tubuh dan menginfeksi manusia.

Akan banyak temuan virus baru yang lebih ganas, lebih gesit dan pandai menyamar, namun untungnya manusia sudah belajar dari Covid-19 ini sehingga virus bisa segera diisolasi dan dicari serum pemunahnya. Ketika ditemukan anti virus, para ilmuan juga menemukan obat-obat baru yang lebih canggih untuk menangani penyakit-penyakit yang sekarang juga masih misterius obatnya.

Pada masa setelah Covid-19 ini, semua standar kesehatan dievaluasi. Perlengkapan isolasi diri dan ruangan yang memadai di rumah sakit akan ditingkatkan. Pakaian para tenaga medis akan dibuat khusus dengan teknologi nano sehingga mikroorganisme seperti virus dan bakteri tidak bisa tembus, serta adanya zat aktif sebagai auto-desifectan yang ditambahkan untuk menangkal virus-virus nakal.

Alat perlindungan diri yang berupa baju, masker, sarung tangan, penutup muka, kaca mata akan mengalami perubahan yang signifikan, lebih simple dan nyaman, namun tetap memberikan perlindungan maksimal. Prosedur standar sanitasi diri juga akan berubah, dari semula yang hanya cuci tangan saja, mungkin akan ditambahkan bilik desifectan menggunakan sinar yang telah dimodifikasi untuk membunuh kuman yang paling kecil sekalipun.

Setiap tenaga medis dan pasien akan benar-benar diseleksi untuk masuk instalasi kesehatan. Pengecekan riwayat sakit, kontak dan perjalanan sebelumnya juga akan menjadi standar yang baru.

Aplikasi mobile tercipta untuk melakukan tracking social, alert akan ditandai bagi orang atau tempat yang perlu diwaspadai. Rumah sakit juga akan memperbesar kapasitas unit mobile jika sewaktu-waktu ada pasien dengan penyakit menular untuk dilakukan perawatan dan tindakan di rumah atau ruang isolasi khusus.

Masyarakat akan belajar hidup dengan cara baru, untuk sebuah insting bertahan hidup. Pelajaran berharga dari Covid-19 membuat masyarakat lebih menghargai kesehatan dalam arti yang lebih luas, yaitu kesehatan untuk pribadi, keluarga dan komunitas. Pertemuan-pertemuan social akan dibatasi dengan cara yang ketat, bahkan mungkin sebagian dilakukan secara jarak jauh atau tetap memperhatikan social distancing. 

Bahkan terjadi juga di dalam keluarga, standar sanitasi dan prosedur untuk masuk rumah ataupun bersalaman akan berubah bentuknya menjadi lebih aman. Arsitektur rumah mungkin akan berubah, dengan adanya gentong air dan sanitizer depan rumah, rak sepatu, rak baju dan kamar mandi di sisi depan rumah, sehingga orang yang masuk rumah sudah dalam keadaan bersih.

Prinsip "biarkan segala sesuatu dari luar tetap diluar rumah" akan menjadi dasar hidup bagi keluarga-keluarga baru. Rumah mungkin juga akan dilengkapi sensor suhu badan dan lainnya yang terhubung ke instalasi kesehatan terdekat, sehingga jika ada yang sakit sudah diketahui dari awal untuk dilakukan penangangan lebih lanjut.

Life style atau gaya hidup masyarakat akan segera berubah juga, dari semula kehidupan social yang artinya adalah pertemuan dengan teman-teman secara fisik, akan bergeser pada pertemuan secara digital. Kecuali barang kebutuhan yang dipertukarkan secara fisik, mata uang akan dipertukarkan secara virtual, alias virtual money.

Akan muncul sebuah dunia virtual yang menjadi dunia kedua bagi masyarakat untuk tetap melakukan aktifitas social, mungkin saja separuh dari aktifitas sudah bisa dilakukan secara virtual. Ketika itu terjadi harusnya setiap orang dan benda sudah mempunyai kembaran digital di dunia virtual tersebut.

E-commerce yang sekarang sedang merajai pasar akan terus berevolusi menjadi sebuah super mall dalam bentuk dunia virtual. Akan muncul sebuah aplikasi lintas platform "The One", sebagai bentuk dunia baru yang sepenuhnya digital. Aplikasi ini akan menjadi pusat kehidupan virtual untuk semua orang. Lintas batas negara menjadi blur, ketika umat manusia sudah menggunakan platform virtual yang sama.

Perusahaan dan kaum pekerja mulai terbiasa bekerja dengan cara Work From Home. Mulai dipisahkan pekerjaan apa yang bisa dilakukan di rumah dan pekerjaan apa yang harus datang ke kantor. Standar, efektifitas dan efisiensi baru terbangun dengan telecommuting ini. Perlengkapan rapat online dan pengawasan jarak jauh akan segera meningkat.

Rapat tidak harus berbaju rapi dan berdasi di ruang rapat yang formal, namun rapat bisa dilakukan di rumah, menggunakan baju yang nyaman di rumah, sambil rebahan karena kecapean rapat yang berurutan. Hanya saja salah satu bagian di rumah dikondisikan sebagai kantor kecil supaya nyaman dalam bekerja.

Untuk masa yang lebih jauh lagi, teknologi rapat pun sudah menggunakan mode 3 dimensi, dimana setiap orang mempunyai avatar yang mirip  dan bisa berinteraksi dengan teman kantor dan bangunan kantor yang juga virtual.

#stayconnected #stayhappy #stayathome #stayhealthy

Salam,
Fredy Purnomo
[Lanjut tulisan 3, Hidup Bersama Covid-19 : Sebuah Utopia yang Baru]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun