Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banjir Kata

22 Februari 2021   09:56 Diperbarui: 22 Februari 2021   10:11 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu kota banjir kata
Entah kata penguasa, ataupun kaum nelangsa
Yang satu merasa telah berbuat (dengan berkata-kata)
Yang lain merasa "tersengat" karena kata-kata

Ya, banjir air yang melanda,
Mengingatkan manusia-manusia pandai bersilat kata
Merasa jago dalam bersemantika
Bak hidup hanya bagai sebuah sebuah prosa!

Tolong bertindaklah tak hanya kata
Air meluap tak butuh katam, butuh karya
Rumah terendam tak hanya butuh wacana
Pendidikan tinggi bukan ukuran semata

Ketika kau hinakan manusia yang satu
Kau potong urat malu dengan bibir kelu
Saat itu kau paham
Dunia ini tak segemgam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun