Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metaverse: Dunia Virtual, Dunia Nir-Bahagia

7 Januari 2022   13:59 Diperbarui: 7 Januari 2022   14:22 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sudah dibicarakan sejak lampau -- lagi-lagi saya gunakan namanya -- oleh Baudrillard, bahwa hyperreality hanyalah cara kapitalisme bertahan dengan memanfaatkan perasaan manusia.

Bukan menolak suatu keniscayaan teknologi, namun jangan beranggap bahwa program dunia virtual dibuat untuk mengatasi kemuraman hidup manusia yang tidak kunjung bahagia. Tetap saja ini hanya fromulasi ekonomi para Bos-bos agar tetap mengakar.

Di balik Metaverse terdapat asumsi ekonomi. Bukan asumsi ketidakbahagiaan manusia. Bahagia hanyalah semacam tools agar kita menerima dengan girang program ini karena Metaverse juga hanyalah tools.

Segala akses yang nantinya akan kita masuki dalam Metaverse tetaplah butuh koin yang basisnya uang. Jadi, tetap saja kebahagiaan dalam dunia virtual adalah jenis kebahagiaan transaksional.

Bahagia yang kita rasakan dalam dunia virtual hanyalah satu jenis bahagia-alienasi, yang muluk-muluk ekonomis.

So, bahagiamu itu hanyalah definisi sederhana dari alienasi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun