Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Squid Game; Seni Mempermainkan Hidup

6 Oktober 2021   11:41 Diperbarui: 6 Oktober 2021   12:59 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tahu akan saling tersakiti namun masih saja bertahan. Ehh...

Itu dulu yang bisa saya sampaikan.

Kesimpulannya mengenai film ini? Ternyata benar bahwa hoax banyak di media sosial. Tidak sebagus yang diberitakan. Yang ada di setiap episode justru membuat tubuh saya jadi ngilu. Ini seni membunuh? Kan ada juga, toh, seni mengakhiri hidup.

Ini menurut saya. Jangan dulu marah.

Dan, lagian film ini terlalu jelas. Mestinya kita curigai hal-hal yang jelas. Beda lagi kalau Anda nonton serial Game of Thrones, atau film yang membuat saya berhenti menonton, yaitu Dark.

Saya suka saat sedang berdiskusi lalu memberi contoh dari film. Karena bisa menyelam kendati yang saya tafsirkan bukan maksud dari pembuat film itu. Apalagi jika mendiskusikan film. Tidak perlu banyak berbantahan, yang ada banyak pendapat. Karena begitulah film: Anda bisa menusuk dari sisi mana saja, dan membelah serta menyusun argumen semau Anda.

Saya akan sedikit memberi tanggapan mengenai film Squid Game.

Pertama, tentu latar kemiskinan yang menyusun konflik dalam film. Terutama latar Korea Selatan -- dan kali ini saya menyarankan Anda tonton film Parasite. Hampir mirip-mirip; latar ekonomi yang membuat orang saling menyakiti.

Dalam sosiologi itu masuk akal, bahwa kemiskinan sangat dekat dengan kriminalitas.

Kedua, kerinduan pada hal-hal yang telah lampau. Yang telah lewat. Bahwa hal ini yang membuat batin terus memberikan definisi "perbedaan". Karena kenangan adalah sekaligus tubuh itu sendiri. Menghilangkan kenangan sama seperti mencerabut jiwa dari tubuhmu. Tidak bisa!

Anda begitu? Sering tengelam dalam kenangan? Peihh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun