Manusia bukanlah sesuatu yang lain kecuali ia menciptakan dirinya sendiri
- Sartre
Ternyata benar. Tubuh itu perlu diuji. Jika tidak, tubuh yang rapuh, yang retak ini, akan benar-benar dilalap oleh zaman yang sakit ini. Iya, tiap zaman selalu melahirkan virus untuk membuat tubuh lebih tidak berdaya dengan kerapuhannya.
Ada tubuh yang dapat berkompromi dengan zaman, ada yang tidak. Terutama dengan kenyataan.
Tubuh yang dapat berkompromi dengan zaman, dalam artian ini, adalah tubuh yang mampu menerima situasi atau menyesuaikan dengan situasi.
Menerima situasi artinya tubuh sebagai penikmat anak kandung zaman. Modernisme misalnya, atau pun gelombang pasang Korean Wave. Bahkan tubuhnya sendiri pun adalah anak halal dari zaman.
Dalam arti menyesuaikan dengan situasi tidak sekadar menerima, namun sedikit berkamuflase dengan zaman sembari mencari kondisi-kondisi "pemungkinan". Artinya, modernisme yang kacau ini bisa diperbaiki dari dalam modernisme itu sendiri.
Namun, tubuh yang dapat berkompromi (tubuh-kompromis) tidak dalam artian dapat berkompromi dengan segala hal. Misalnya, apa iya Anda akan berkompromi dengan situasi yang bikin muntah ini? Atau dengan dia yang telah meninggalkan jejak hitam di otakmu yang paling sublim?
Ada juga tubuh yang tidak pintar berkompromi. Yaitu tubuh yang sedikit-sedikit bermasalah dengan lambung, sedikit-sedikit bermasalah dengan kepala, sedikit-sedikit bermasalah dengan mata. Terus bagaimana kita berdua akan berdiskusi menghabiskan malam, gitu? Sementara tubuhmu tidak suka berdamai dengan keadaan.
Bagaimana dengan tubuh yang melawan? Yang tidak berkompromi dengan zaman?
Yang tidak berkompromi dengan zaman adalah negasi total untuk zaman yang sedang berjalan, zaman ini. Artinya, revolusi sudah!