Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tubuh Kompromis: Bolehkah Berdamai dengan Kenyataan?

25 Juni 2021   14:53 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:18 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimulailah. Meski saya memulai dengan bacaan yang fokus dengan penelitian tesis. Yaitu dua buku Seri Kajian Petani dan Pembaruan Agraria, Henry Bernstein dan Philip McMichael, dan hasil penelitian selama 10 tahun oleh Tania Murray yang dibukukan dengan judul The Will to Improve. 

Meski kedua buku sebelumnya telah selesai dibaca, tapi mengulang kembali hubungan tidak apa; sebagai upaya untuk memahami.

Jadi, rencananya, ketiga buku akan saya coba gauli. Start sebelum tengah malam.

Inilah hasrat. Suatu upaya untuk terus membanjiri isi otak. Dan, ini problemnya: tubuh mulai menyerah memasuki jam 03.00.

Apalah daya tubuh, terutama mata yang mulai kantuk di depan hasrat. Inilah tegangannya. Hasrat ingin pintar, tubuh ingin tidur.

Hanya ada satu kata. Lawan!

Terpaksa saya harus memulai lagi metode menahan kantuk yang lama: mencelupkan kaki ke dalam air sembari terus membaca.

Saya tidak tahu penjelasan medisnya, namun ini manjur. Matahari pagi mulai bersinar, orang-orang mulai beraktivitas. Tanda bahwa upaya ini perlu diakhiri untuk hari ini. Selanjutnya adalah habitus.

Saya juga perlu melayani tuntutan tubuh. Tubuh perlu tidur untuk reproduksi tenaga kerja.

Sekretariat, 25 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun