Ketika Direktur IMF Christine Lagarde memuji," ....Saya ingin menambahkan terima kasih Presiden Jokowi atas pidatonya yang meningkatkan standar pidato kami semua. Pidatonya hebat dan meyakinkan. Wow......,"
Lalu, Presiden World Bank, Jim Yong Kim menambahkan perasaan speechleess-nya
"....Saya harus mengakui ketika saya mendengar pidato Presiden Jokowi saya berpikir sudah saatnya kita semua pulang karena kita tidak dapat berpidato lebih baik dari yang disampaikan oleh Presiden Jokowi,"
Yang unik adalah komentar minor dari pengamat ekonomi Drajad Wibowo. Sindirannya mungkin terbilang halus,
"....apakah beliau mengetahui bahwa serial ini banyak mengandung adegan telanjang bulat dan kekerasan? Buat sebagian orang Barat, nudity and violance memang menjadi daya tarik. Tapi buat kita?...."
Sepintas unik, seperti terkesan mencari-cari saja sisi negatifnya saja, dan ga nyambung wong sedang membahas soal kerja sama antar negara dunia, kok tiba-tiba ada pengamat ekonomi menyoroti ".. nudity and violance..."
Namun, boenarkah serial yang ratingnya tertinggi di dunia dan dinanti jutaan penikmatnya di jaringan TV Kabel premium HBO memang mengandung unsur-unsur "..nudity and violance.."
Jawabannya : Benar.
Namun bukan itu tentu saja yang membuat serial ini meraih capaian kepopulerannya. Unsur-unsur itu ada, hanya sebagai realita kebrutalan manusia. Dan prosentasenya kecil, apalagi dipangkas dengan gunting sensor.
Pengarang
Game of Thrones adalah serial yang didasari novel  A Song of Fire and Ice karya George R. R. Martin. Eyang Martin sendiri sudah tak "sanggup" menyelesaikan novelnya itu sendirian. Padahal si Eyang bahkan masuk 100 orang paling berpengaruh menurut majalah Times di tahun 2011. Artinya, cerita dalam serial ini bahkan lebih besar dari apa yang sanggup dituliskan pengarangnya.