Perlu sobat Kompasiana ketahui bahwasanya otak bukan hanya satu gumpalan sel saraf yang memiliki tugas sama dalam semua bagian otak tersebut. Bagian yang berbeda dalam otak juga memiliki struktur yang berbeda dan setiap struktur itu memberikan kontribusi tersendiri untuk setiap perilaku yang kita lakukan.Â
Otak memengan peranan yang sangat penting dalam bahasa. Nahh jika otak tidak berfungsi dengan baik, maka tubuh manusia tidak akan berjalan dengan normal.
Nahh sekarang saya akan membahas tentang Neuroscience bahasa. Korteks serebral menjadi fokus utama penelitian para ilmuwan, karena diasumsikan menjadi proses berpikir dan kognisi.Â
Korteks serebral dianggap sebagai fungsi otak terutama dalam berpikir. Kognisi telah melibatkan banyak area di otak dan berbagai struktur tubuh serta kognitif yang penting itu bergantung pada bagian otak yang lainnya. Korteks serebral memiliki dua bagian yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan.Â
Hemisfer kiri bertugas menontrol kegiatan berbahasa, sedangkan hemisfer kanan bertugas mengontrol proses informasi spasial dan visual. Pada hemisfer kiri dianggap lebih dominan dalam proses berbahasa, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hemisfer kanan juga berperan dalam fungsi bahasa terutama pada modalitas pengertian bahasa dan bisa membantu memulihkan gejala afasia.Â
Area-area motorik pada setiap hemisfer mengendalikan gerakan sisi tubuh yang berlawanan. Hemisfer kiri mengendalikan pergerakan pada tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Ada dua area fungsional penting yang digunakan dalam menghasilkan kalimat serta memahami pembiaraan, yaitu area Broca dan area Wernicke.
Area Broca yaitu suatu area motorik untuk berbicara dan terletak di depan korteks motorik utama atau di lobus frontalis pada korteks otak besar yang berperan dalam memproduksi kata-kata. Paul Broca seorang dokter bedah muda asal Prancis ini sedang melakukan observasi terhadap salah satu pasien mengenai hubungan afasia dengan otak.Â
Afasia yaitu gangguan berupa hilangnya kemampuan dalam berbahasa akibat kerusakan pada otak dan menyebabkan pasien tersebut mengalami kesulitan bebicara.Â
Seorang pasien itu mengalami paralisis di sebelah sisi tubuhnya dan juga mengalami kehilangan kemampuan berbicara sebagai kerusakan neurologis. Pada waktu itu Broca mengotopsi otak pasien, dan dalam otopsi tersebut ia menemukan cendera pada bagian lobus frontalis kiri otak. Dalam observasi Broca menunjukkan bahwa area frontal kiri terlibat dalam kemampuan berbicara. Area Broca ini terletak pada daerah Brodmann 44 dan 45 yang berdampingan dengan area Wernicke.