Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jika AKU Bukan DIA [Sebelas-Payung Warna-warni]

13 September 2016   17:16 Diperbarui: 14 September 2016   08:48 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: www.171u.com

Jika AKU Bukan DIA

Sebelumnya :

Satu (Secangkir Cappucino), Dua (Gelas Pecah), Tiga (Tangis Kemarau), Empat (Cemin Buram), Lima (Stiletto Merah), Enam (Blue 5 Cafe), Tujuh (Rahasia Brian), Delapan (Dalam Dilema), Sembilan (Prince Agler), Sepuluh (Pertemuan Kedua)

Pagi ini dimulai dengan hujan pertama yang mengakhiri keringnya kemarau. Akhir pekan yang membosankan. Cora menatap bulir-bulir hujan yang bergulir di kaca jendela kamarnya. Sepi. Adiknya yang jelita sedang pergi berlibur ke luar kota bersama keluarga Barman. Tak ada yang percaya padanya soal Brian. Papa dan mama masih mendukung sepenuhnya perjodohan itu.

Janne yang penasaran berulangkali bertanya padanya. Tapi ia tak ingin memberitahukan apa-apa. Percuma. Lagipula, ia tak ingin menyakiti perasaan adiknya itu. Cukuplah ia yang menyimpan semua itu di dalam hatinya. Ia tak ingin memperkeruh suasana lalu dituduh macam-macam. Lebih baik, ia mengawasi dan mengingatkan Brian sebisa mungkin agar tidak menyakiti hati adikknya. Cuma itu yang bisa ia lakukan untuk saat ini.

Ponselnya di atas meja bergetar. Pesan masuk di messenger. Prince Agler. Akhirnya, pemilik akun misterius itu menghubunginya lagi.

Hujan. Kau sedang apa?

Kening Cora berkerut. Hujan? Jangan-jangan mereka tinggal di kota yang sama. Tapi ia menepis dugaan itu. Bisa jadi, itu hanyalah kebetulan semata.

Di sini juga hujan. Cuma sedang bosan.

Kau bisa keluar dan menikmati tetes-tetes hujan.

Aku tak ingin jatuh sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun