Bayi bukan sekadar makhluk mungil yang lucu dan menggemaskan. Di balik setiap senyum kecil, tangisan, dan gerakan tubuhnya, tersimpan proses perkembangan yang luar biasa cepat. Dalam rentang waktu yang singkat sejak lahir hingga usia dua tahun otaknya berkembang begitu pesat, tubuhnya tumbuh hampir dua kali lipat, dan ia mulai membangun fondasi emosional serta sosial yang kelak memengaruhi seluruh hidupnya.
Masa bayi (0--2 tahun) kerap disebut sebagai periode emas perkembangan manusia. Pada fase inilah, setiap pengalaman---baik berupa pelukan hangat dari ibu, suara-suara di sekitar, maupun rasa aman dari lingkungan rumah---menjadi "bahan bangunan" bagi pembentukan otak dan kepribadian anak. Tapi bagaimana perkembangan bayi di masa ini seharusnya dipahami, terutama di tengah derasnya arus teknologi dan perubahan sosial di tahun 2025?
Apa Saja yang Berkembang pada Masa Bayi?
Dalam dua tahun pertama, bayi mengalami perkembangan pesat dalam berbagai aspek, seperti:
*Fisik: Berat dan tinggi badan meningkat, bayi mulai bisa berguling, duduk, merangkak, hingga berjalan. Kemampuan motorik halus seperti menggenggam benda kecil juga berkembang.
*Kognitif: Bayi belajar dari pengalaman langsung melalui tahap sensorimotor (Piaget). Mereka menjelajahi dunia dengan menyentuh, menggigit, dan mendengar.
*Bahasa: Dimulai dari cooing dan babbling, bayi secara bertahap mulai memahami kata-kata dan mengucapkan kata pertama mereka.
*Sosial-emosional: Ikatan emosional dengan pengasuh terbentuk, bayi mulai bisa mengenali ekspresi wajah, serta menunjukkan rasa senang, takut, atau marah.
Setiap aspek ini saling berhubungan dan tidak dapat tumbuh secara optimal tanpa dukungan dari lingkungan sekitar.
Realita Pengasuhan Bayi di Masa Kini
Di tengah perkembangan zaman, pola asuh bayi mengalami berbagai perubahan. Kemajuan teknologi, gaya hidup modern, hingga situasi ekonomi global memberikan tantangan tersendiri bagi orang tua masa kini. Beberapa situasi yang perlu disoroti, antara lain:
