Mohon tunggu...
Fitria Ratnawati
Fitria Ratnawati Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Sebagai Mahasiswa S2 Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan. Profesional yang berorientasi pada tujuan untuk mengejar perubahan jangka panjang dalam bidang digital education. Mencintai kedinamisan yang serius akan segala perubahan dan mengajak semua lapisan untuk terus bersinergi membengun peradaban dimulai dari perubahan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Bayangan Menuju Cahaya

28 November 2023   10:46 Diperbarui: 28 November 2023   10:58 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sebuah desa kecil yang terpencil, terdapat sekolah kecil yang sepi. Sekolah itu bernama SD Negeri Mawar. Meski letaknya terpencil, sekolah ini memiliki seorang guru yang penuh semangat bernama Ibu Nita.

Ibu Nita bukanlah guru biasa. Dia memiliki visi besar untuk mengubah dunia pendidikan di desanya. Meski terbatas oleh sumber daya yang minim, Ibu Nita tidak pernah menyerah. Dia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di desanya.

Ibu Nita memiliki ide brilian. Dia memutuskan untuk mengubah metode pembelajaran di kelasnya menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bermakna. Dia ingin menciptakan suasana belajar yang memikat dan menginspirasi murid-muridnya. Dengan tekad bulat, Ibu Nita mulai merancang "Pendidikan Bermain Ceria."

Awalnya, murid-muridnya agak bingung. Mereka terbiasa dengan pembelajaran yang monoton, namun Ibu Nita mengubah semuanya. Dia menggunakan warna-warni, permainan, dan elemen-elemen kreatif untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran penting. Misalnya, Ibu Nita membuat peta besar di dinding kelas yang menunjukkan perjalanan sejarah desa mereka. Setiap bagian peta dijelaskan dengan cerita dan permainan interaktif.

Ibu Nita juga memperkenalkan "Laboratorium Sains Kecil" di kelasnya. Dengan peralatan seadanya, dia mengajak murid-muridnya untuk menciptakan eksperimen sederhana. Anak-anak yang sebelumnya merasa takut dengan pelajaran sains, kini menyukainya karena mereka bisa melihat dan merasakan langsung konsep-konsep yang sulit.

Setiap hari, Ibu Nita menghadirkan kejutan baru di kelasnya. Dia membuat murid-muridnya belajar matematika melalui permainan papan, mengajar bahasa Indonesia dengan cerita-cerita kreatif, dan merancang kegiatan seni yang melibatkan semua siswa. Dengan begitu, belajar tidak lagi terasa sebagai beban, melainkan sebagai petualangan menyenangkan.

Namun, perubahan tidak selalu berjalan mulus. Ada tantangan besar yang dihadapi Ibu Nita. Beberapa orang tua murid merasa skeptis terhadap metode pembelajaran baru ini. Mereka meragukan apakah anak-anak mereka bisa bersaing dengan murid-murid dari sekolah lain yang menerapkan metode konvensional. Ibu Nita tidak gentar. Dia mengundang orang tua untuk melihat langsung proses pembelajaran di kelasnya.

Ibu Nita dengan sabar menjelaskan konsep-konsep pendidikan kreatifnya dan menunjukkan dampak positifnya pada perkembangan anak-anak. Setelah melihat anak-anak mereka begitu bersemangat belajar, orang tua pun mulai mendukung sepenuhnya. Mereka menyadari bahwa pendidikan tidak selalu harus kaku dan serius, tetapi juga bisa menyenangkan dan bermakna.

Prestasi murid-murid SD Negeri Mawar mulai mencuat. Mereka tidak hanya unggul dalam ujian akademis, tetapi juga memiliki keterampilan tambahan yang diperoleh melalui pembelajaran kreatif. Ibu Nita menjadi panutan tidak hanya di sekolahnya, tetapi juga di seluruh desa.

Seiring berjalannya waktu, berita tentang perubahan positif di SD Negeri Mawar menyebar ke desa-desa tetangga. Banyak guru dari sekolah-sekolah lain yang tertarik untuk mengadopsi metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif seperti yang dilakukan Ibu Nita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun