Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manajemen Sampah dan Pemanfaatannya untuk Sumber Energi Listrik

5 Januari 2018   13:31 Diperbarui: 6 Januari 2018   12:11 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: EPCC lecture slide, UoB

Energy from Waste

Saat ini UK sedang berusaha meningkatkan pemanfaatan metode recovery dalam manajemen sampahnya, khususnya waste to energy. Metode ini merupakan salah satu metode pengelolaan sampah dengan teknik pembakaran pada suhu tinggi, dimana uap panas yang dihasilkan dengan bantuan turbin diubah menjadi sumber energi listrik. 

Ketika bersekolah di UK kemarin, saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu perusahaan pengolah sampah yang cukup terkenal di UK, yakni VEOLIA. Veolia memiliki beberapa plant yang tersebar di berbagai kota di UK, seperti Birmingham, Sheffield, Newhave, Leeds, dll. Kala itu sekolah mengajak saya untuk mengunjungi Veolia plant yang berada di kota Birmingham. 

Bekerjasama dengan pemerintahan kota Birmingham, Veolia mendapatkan mandat untuk mengolah sampah-sampah yang tidak dapat didaur ulang/dikompos/ dimanfaatkan kembali untuk diubah menjadi sumber energi. Berdiri sejak tahun 1996, Veolia berusaha untuk membangun fasilitas energy recovery sebagai unit pengolah sampah. 

Dengan tajuk energy from waste, hari ini, fasilitas yang telah dikembangkan oleh Veolia tersebut telah dapat mengolah 350.000 ton sampah yang dihasilkan oleh kota birmingham setiap tahunnya menjadi energi listrik sebesar 600 kWh/ ton yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sumber: Veolia Presentation 2016
Sumber: Veolia Presentation 2016
Plant beroperasi selama 24 jam untuk mengolah sampah. Setiap sampah yang telah diangkut ke gudang penyimpanan akan dicampur oleh truk eskavator untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam bunker sampah tanpa melalui proses pemilahan sampah terlebih dahulu. 

Dengan menggunakan sistem negative pressure, bau yang dihasilkan dari tumpukan sampah dapat dikelola dengan baik, sehingga tidak menghasilkan bau yang menyengat pada area gudang dan sekitar plant. Selanjutnya, dengan alat bantu crane grab yang dioperasikan oleh operator yang berada di ruang kendali, sampah terangkat untuk masuk ke tungku pembakaran.

Dengan menggunakan thermal treatment, sampah yang sudah berada di tungku pembakaran dipanaskan dengan temperatur yang sangat tinggi (850-1000 C) untuk menghasilkan panas, yang kemudian  dimanfaatkan untuk mengubah air menjadi uap yang berada pada boiler. Setiap boiler dapat mengolah 23.5 ton sampah per jam nya. 

Uap panas tersebut kemudian digunkkan untuk menggerakkan turbin guna menghasilkan listrik.

Layout of MSW Incineration plant (European Commission, 2006)
Layout of MSW Incineration plant (European Commission, 2006)
Dalam pengoperasiannya Veolia menerapkan beberapa sistem untuk pencegahan polusi atas limbah yang dihasilkan dari proses pengelolaan sampah. Dengan menerapkan system zero water discharge, air limbah yang dihasilkan untuk menghilangkan gas asam, yang merupakan buangan negatif dari pembakaran, disirkulasikan kembali ke dalam sistem scrubbing yang ada. 

Bottom ash yang dihasilkan juga diproses kembali untuk mengekstrak kandungan besi dan non besinya yang kemudian dapat di daur ulang untuk digunakan sebagai material bangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun