Mohon tunggu...
Fitri Ahmawati
Fitri Ahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

suka praktik dibanding materi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mudah Menghafal Perkalian dengan Jarimatika pada Anak-anak di Desa Sako

11 Maret 2025   13:00 Diperbarui: 11 Maret 2025   20:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan, metode pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami oleh anak-anak sangatlah penting. Terutama dalam pelajaran matematika, yang sering kali dianggap sulit oleh sebagian besar siswa. Salah satu metode inovatif yang telah terbukti membantu anak-anak dalam memahami perkalian adalah metode jarimatika. Metode ini sangat relevan diterapkan di berbagai daerah, termasuk di Desa Sako, tempat di mana akses terhadap fasilitas pendidikan modern masih terbatas.

Jarimatika adalah metode berhitung menggunakan jari tangan yang memudahkan anak-anak dalam memahami konsep perkalian, terutama pada angka 6 hingga 10 yang sering kali menjadi tantangan tersendiri. Dengan memanfaatkan jari tangan sebagai alat bantu visual dan praktis, anak-anak lebih cepat menghafal dan memahami pola perkalian tanpa harus mengandalkan hafalan semata.

Di Desa Sako, sebagian besar anak-anak masih mengandalkan cara konvensional dalam belajar matematika, seperti menghafal tabel perkalian secara repetitif. Sayangnya, metode ini kurang efektif bagi sebagian anak yang memiliki gaya belajar visual atau kinestetik. Oleh karena itu, pengenalan jarimatika menjadi solusi yang tepat untuk membantu mereka dalam memahami perkalian dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Salah satu keunggulan jarimatika adalah sifatnya yang interaktif. Dengan menggunakan jari-jari tangan sebagai alat bantu hitung, anak-anak dapat langsung mempraktikkan perkalian tanpa perlu alat bantu lain seperti kalkulator atau kertas. Selain itu, metode ini juga melatih keterampilan motorik halus dan meningkatkan daya ingat anak secara alami.

Penerapan jarimatika di Desa Sako dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, seperti pelatihan bagi guru dan orang tua, pengadaan sesi belajar kelompok, serta integrasi metode ini dalam kurikulum sekolah dasar. Dengan adanya kerja sama antara pendidik, orang tua, dan komunitas, diharapkan anak-anak Desa Sako dapat lebih mudah menguasai perkalian 6-10 tanpa merasa terbebani.

Lebih jauh, penerapan metode jarimatika tidak hanya berdampak pada peningkatan keterampilan berhitung, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menghadapi pelajaran matematika. Mereka tidak lagi merasa takut atau terbebani dengan angka-angka yang sebelumnya dianggap sulit. Hal ini tentu akan membawa dampak positif dalam jangka panjang, di mana mereka akan lebih siap menghadapi tantangan akademik di masa depan.

Penting bagi kita untuk terus mencari dan menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak, terutama di daerah yang masih memiliki keterbatasan akses pendidikan. Jarimatika adalah salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk memastikan bahwa semua anak, termasuk di Desa Sako, mendapatkan kesempatan yang sama dalam memahami matematika dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun