Mohon tunggu...
Fitri AtikRohmatulkhasanah
Fitri AtikRohmatulkhasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa S1 Ilmu Gizi Universitas Airlangga. Saya mempunyai Hobi membaca dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rendahnya Keberhasilan Terapi Pasien Hepatitis B sebagai Penyebab Tingginya Angka Infeksi Hepatitis B

20 Juni 2022   14:11 Diperbarui: 20 Juni 2022   14:20 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Agar dapat meminimalisasi tingkat dari kasus infeksi virus hepatitis B ini, diperlukan upaya deteksi dini, sehingga kemungkinan pencegahannya dapat menjadi semakin besar.

Dalam kasus hepatitis B sendiri, optimalisasi penanganan hepatitis B amat penting, terutama untuk menekan kasus infeksi hepatitis B agar tidak senantiasa bertambah.  Bahkan, sebetulnya, jika terapi pasien hepatitis B tidak berhasil, pengaruhnya akan lebih buruk karena memungkinkan untuk berlanjutnya kasus hepatitis B ini hingga ke sirosis hati dan juga kanker hati.

Kemudian, dalam kaitannya dengan terapi pasien kasus hepatitis B, penting untuk diketahui bahwa tingkat keberhasilan terapi pun dipengaruhi oleh pemberian obat yang sesuai. Sebagai catatan penting, terapi pasien hepatitis B ini tingkat keberhasilannya pun dipengaruhi oleh sesuai tidaknya terapi yang diterima oleh pasien itu sendiri.

Infeksi atas virus ini sebetulnya termasuk ke dalam masalah besar karena risiko komplikasinya yang juga tinggi. Penularan ibu hamil kepada anak atau penularan yang terjadi pada awal masa kanak kemudian perlu untuk diperhatikan secara mendalam.

Hal yang kemudian merepotkan dari kasus hepatitis B ini adalah infeksi yang terjadi secara vertical dari orang tua kepada anak karena biasanya tidak menunjukkan gejala tapi potensi perkembangan menjadi kroniknya sangatlah besar. Sehingga, tidak jarang hepatitis B ini disebut sebagai silent killer.

Sebetulnya, untuk gejala hepatitis B sendiri biasanya dapat hilang sendirinya. Biasanya dibutuhkan jangka waktu 2 hingga 3 minggu. Singkatnya, tidak perlu penaganan khsus bagi gejala hepatitis B. Akan tetapi, jika ternyata yang muncul adalah tingkat gejala parah, biasanya dapat ditangani dengan resep obat anti virus seperti lamivudine yang diberikan oleh dokter.

Selain itu, untuk memperingan gejala, ada berbagai upaya yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan menjaga pola makan yang optimal. Orang yang terinfeksi hepatitis B seringkali memiliki nafsu makan yang turun karena merasa ingin muntah akibat dari mual, Itulah mengapa, pola makan yang sesuai sangat dibutuhkan untuk mengatasinya. Para pengidap hepatitis B perlu mengkonsumsi makanan yang rendah gula dan karbohidrat sekaligus memperbanyak makan sayur dan juga buah.

Dengan kata lain, salah satu upaya pentingnya memang berasal dari proses pencegahan penularan hepatitis B itu sendiri, terutama yang sifatnya vertical. Sehingga, kasus yang terjadi tidak menimbulkan potensi inveksi baru. Dengan mencegah penularan secara parental, maka tingkat orang yang terinfeksi dapat semakin diminimalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun