Dalam kedalaman malam yang membekukan jiwa,
sebuah cahaya muncul dihembuskan oleh kanvas pelita yang setia.
Itu bukan nyala api yang terlalu terang,
hanya cukup untuk menunjukkan arah yang diambil.
Dengan setiap langkah diisi dengan pertanyaan dan kesedihan,
di jalan-jalan kencan buta yang sering diselimuti tanjakan terjal.
Tetapi pelita yang setia tidak pernah lelah,
bercahaya mantap di tengah kekacauan.
Walaupun tidak dapat mengusir semua kegelapan,
cahayanya cukup untuk tempat di mana tubuh beristirahat.
Tidak dari kekosongan duka,
tetapi cahaya yang kehidupan tidak pernah kekurangan.
Pelita itu adalah
Mimpi dan doa yang terbungkam oleh kebisingan hidup yang tak berujung,
sebuah harapan yang tidak pernah meredup, dan kasih sayang yang tak tergoyahkan.
Jadi bawa lah itu, hidup kita bukanlah perlombaan.
Ini adalah langkah mantap di jalan yang belum dilalui sambil tidak pernah, tidak sekali pun kehilangan arah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI