Mohon tunggu...
Firmino Botan
Firmino Botan Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba dengan harapan. Dan berharap untuk terus mencoba

Kesuksesan bukan hanya milik orang-orang yang pintar, melainkan juga milik mereka yang tekun

Selanjutnya

Tutup

Diary

Permenunganku adalah Cintaku

23 September 2021   15:00 Diperbarui: 23 September 2021   15:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pondus Meum, Amor Meus        

Permenunganku adalah cintaku

Permenungan atau kata kerjanya merenungkan merupakan hal yang sulit untuk dipraktikkan oleh sebagian orang-orang zaman ini. Kesulitan atau kendala seseorang untuk merenungkan dapat dilihat dari dua faktor penyebab. Penyebab pertama adalah faktor eksternal (di luar dirinya). Hal ini berkaitan dengan tawaran-tawaran dunia yang semakin menarik dan menghibur ketimbang harus menghabiskan waktu untuk sendirian dan bermenung. Bahkan, merenungkan dilihat sebagai hal buruk dan tidak bermanfaat, kuno dan tidak kontekstual dengan perkembangan dan perubahan zaman. Bahwa, perkembangan saat ini sudah lebih menjanjikan untuk seseorang memperoleh kebahagiaan.

Faktor penyebab kedua adalah faktor internal (dari dalam diri sendiri). Orang berpikir untuk apa harus merenungkan. Harus berdiam diri di suatu tempat yang sunyi, sepi, dan sendirian. Bukannya kebahagiaan juga bisa diraih tanpa harus dengan merenungkan. Bahwa, saya bisa mengapai kebahagiaan dengan caraku sendiri, melalui kemampuan intelektual, harta atau kemewahan, menjalin persahabatan dan relasi yang spesial dengan seseorang yang saya cinta. Itu semua bisa mendatangkan kebahagiaan. Untuk apa harus merenungkan?

Untuk apa harus merenungkan? Atau mengapa harus merenung? Bukannya membuat kita murung sendirian. Itulah pertanyaan sekaligus jawaban kesal dari Sebagian orang yang malas tahu atau bahkan memandang tidak penting soal merenungkan.

Merenungkan memang hal yang tidak mengasyikkan, jika dipandang sepintas. Dan merupakan hal yang sulit diterapkan. Mengapa sulit. Karena kita harus berani menarik diri dari keramaian, rutinitas dan kesenangan-kesenangan semu yang selama ini kita genggam. 

Merenungkan dapat juga dikatakan sebagai suatu proses internalisasi. Internalisasi adalah suatu usaha yang kita lakukan secara sadar untuk melihat kembali pengalaman atau pun kejadian-kejadian yang kita alami yang telah berlalu dan mencoba menemukan makna seta nilai yang terkandung dari setiap pengalaman itu.

Hidup kita, dengan segala pengalaman yang kita alami adalah harta yang sangat berharga.  Banyak orang yang menyia-nyiakan setiap pengalaman yang ia alami terlewat begitu saja. Ada orang yang hanya menerima untuk melihat pengalaman baik atau manisnya saja, dan menolak atau takut untuk melihat dan merenungkan pengalaman pahit yang pernah ia alami. Tetapi ada juga yang berani untuk melihat semua pengalaman hidupnya, entah yang pahit mau pun yang manis. Orang yang berani melihat semua pengalamannya secara utuh adalah seorang yang kuat, bahkan bisa dikatakan seorang yang dapat bertumbuh menjadi pribadi yang Tangguh dan kuat. Sebab, ia dapat mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik.

Untuk mencapai semuanya itu, tidak bisa lepas dari kemauan untuk merenungkan setiap pengalaman hidup. Ada sebuah adagium yang berbunyi, "pengalaman adalah guru terbaik". Bahkan, Albert Enstein pun mengatakan, satu-satunya pengetahuan adalah pengalaman. Memang benarlah demikian. Tetapi itu bukan berarti kita menerima pengalaman begitu saja. Pengalaman itu menjadi guru terbaik dan pengetahuan, ketika kita mampu merefleksikan, atau seperti yang dikatakan sebelumnya, yakni menginternalisasi. Karena dengan merenungkan dan menginternalisasi pengalaman tersebut, kita mampu untuk menemukan nilai-nilai baik yang tersirat di balik pengalaman tersebut.

Maka, janganlah sia-siakan setip pengalaman hidup kita. Jangan biarkan pengalaman-pengalam itu berlalu begitu saja. Setiap pengalaman yang kita alami, apa pun itu, entah yang membahagiakan atau yang sedih, selalu memiliki tujuan, makna seta nilai yang mulia. Oleh sebab itu, cobalah untuk tenang dan mencoba untuk merenungkannya. Karena hanya dalam ketenangan dan keheninganlah kamu dapat menemukan harta yang paling berharga untuk diri dan hidupmu, yang tidak bisa dirampas oleh orang lain. Dan hanya dan melalui jalan permenunganlah kamu akan semakin mengenal siapa dirimu, dengan segala kekuatan, kelebihan serta kekurangan dan kelemahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun