Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Berawal dari Hobi Ngemil & Ngopi di Pojokan Rumah, Bisnis Keripik ini Menjadi Bisnis Rumahan Impianku

27 Juni 2025   20:55 Diperbarui: 27 Juni 2025   20:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: Dokumen pribadi iolah)

Iseng... Benar sekali, awalnya karena iseng, ternyata Saya dan istri bisa memulai dan membangun bisnis. 

Bukan bisnis yang besar memang, tapi bagi kami bisa memulai membangun bisnis sendiri adalah prestasi yang luar biasa saat itu.

Bisa dikatakan, proses membuka dan membangun bisnis tersebut unik dan lucu. Dimulai dari hobi dan kesenangan saat senggang di waktu sore, sambil menikmati hobi membaca buku atau sekadar menulis di laptop ditemani secangkir kopi dan cemilan keripik singkong yang gurih.

Iseng... Siapa Mengira, Bisnis Keripik Pedas Bisa Cuan

Saat itu sekitar tahun 2011-an, dunia entrepreneur belum semenantang sekarang, apalagi saat itu Saya masih bekerja. Tentu saja untuk berbisnis tidak semudah yang dibayangkan, dan pekerjaan pun tidak bisa ditinggalkan.

Beberapa kali berdiskusi dengan istri, untuk memulai berbisnis tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Pilihan pun jatuh pada keripik pedas yang sedang booming saat itu di kalangan anak muda. Kami melihat potensi besar dalam tren ini, terutama karena cemilan pedas memiliki pasar yang luas dan terus berkembang.

Keripik singkong (Gambar: Dokumetasi pribadi)
Keripik singkong (Gambar: Dokumetasi pribadi)

Tidak membutuhkan waktu lama, Saya pun menghubungi distributor utama yang ada di Bandung. Kebetulan, salah satu teman lama Saya memiliki koneksi langsung dengan produsen keripik pedas ternama di sana. Setelah beberapa kali komunikasi dan negosiasi, kami mendapatkan penawaran yang sangat menarik untuk menjadi reseller mereka. Benar saja, gayung pun bersambut, kami bisa mulai berbisnis keripik pedas dengan modal kecil. Dan saat itulah bisnis pun dimulai dari rumah, berkolaborasi dengan istri.

Pada awalnya, kami hanya membeli dalam jumlah kecil untuk menguji pasar. Kami menawarkan keripik pedas ini kepada teman-teman terdekat, tetangga, dan rekan kerja. Respon yang kami dapatkan sangat positif. Banyak yang menyukai rasa pedasnya yang khas dan tekstur keripik yang renyah.

Dari mulut ke mulut, pesanan mulai berdatangan. Kami menggunakan media sosial sederhana seperti Facebook dan BlackBerry Messenger (BBM) untuk mempromosikan produk kami. Meskipun belum sekompleks platform digital saat ini, cara ini cukup efektif pada masanya.

Bisnis ini memberi kami pengalaman pertama dalam mengelola penjualan, stok, dan melayani pelanggan. Kami belajar banyak tentang pentingnya layanan pelanggan yang baik, bagaimana mengemas produk agar menarik, dan bagaimana mengelola keuangan, meskipun dalam skala kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun