Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menjadi Wirausaha Kuat Layaknya Ayam Kampung yang Tidak Kampungan

18 Januari 2023   16:16 Diperbarui: 18 Januari 2023   16:33 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pict: Infografis diolah)

Di grup bisnis milik Kang Rendy yang bergerak di bidang fashion, apabila trend bisnis mengalami penurunan, ya bisnisnya tidak goyang, karena hampir 60% lebih adalah modal sendiri, dan meskipun turun ya tidak apa-apa.

Dalam perjalanan bisnis, yang terjadi pada beberapa orang yang mengandalkan suntikan modal atau dana lebaga finansial, pada saat bisnisnya turun, cicilan atas pinjaman pun tetap jalan. Berbeda dengan usaha sendiri yang tidak memiliki kewajiban di lembaga finansial, jadi kalau misalnya usaha fashion, ketika pasar turun, ya sudah, karena kain milik sendiri, kain tinggal disimpan dan hal ini tidak begitu masalah.

Jadi menurut Kang Rendy, "Mulailah untuk berpikir lambat tapi kuat", yang perlu selalu untuk dibenamkan dalam benak kita adalah "keberlangsungan yang kuat" sehingga bagaimana caranya bisnis yang kita miliki bisa bertahan atau survive terus.

Ini yang saya sangat suka dengan statement Kang Rendy, ada perbedaan yang sangat besar antara "Besar Cepat" dengan "Besar Sunnatulloh". Apa bedanya?. Dianalogikan sebagai berikut, ayam broiler umur 40 minggu agar cepat besar, maka ayam broiler ini disuntik ini dan itu, dan kalau dikondisikan dengan kondisi saat ini seperti orang yang tidak bisa berdiri di atas kaki sendiri, hatinya masih PAUD (pendidikan anak usia dini) namun badannya anak kuliahan, artinya fisiknya melampaui jiwanya.

Kesimpulannya, kalau memang sudah bulat untuk memilih jalan bisnis yang kokoh seperti yang disampaikan dalam melek finansial di atas maka satu hal yang bisa kita lakukan adalah tidak mengambil atau meminta pinjaman, sehingga biarkan bisnis yang kita jalani benar-benar naik secara alami.


Kesimpulan
Belajar bisnis kali ini memang sungguh sangat menarik, dan permasalahan modal menjadi masalah bagi semua calon wirausaha dan wirausaha yang sudah bergerak dan memulainya dari modal yang tidak besar.

Memulai bisnis dan menikmati prosesnya dengan proses yang alami sungguh sangat luar basa, misalnya memulainya dengan modal Rp. 50 juta dan sekarang menjadi besar. Hal ini akan menjadi kebanggaan bagi kita, karena memulainya dari hasil keringat sendiri tanpa bantuan siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun