Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bersama Amartha, Usaha Ekonomi Perempuan Desa Semakin Tumbuh dan Tangguh

28 Juli 2025   09:37 Diperbarui: 28 Juli 2025   09:37 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol-botol Lemon yang siap dipasarkan (Sumber: Dokpri)

Para perempuan desa yang ingin mengakses bantuan permodalan Amartha diwajibkan berkelompok. Maksud adanya kelompok ini sebagai jaminan kelancaran proses pinjaman modal usaha kepada Amartha.

Saat petugas lapangan Amartha yang dikenal dengan Agent Amartha bertemu Ibu Lina dan Ibu Sherly, salah satu syaratnya adalah membentuk kelompok. Nama kelompoknya dikenal dengan nama Majelis Amartha.

Anggota kelompok, jumlah yang disarankan dibentuk sekitar 10-15 orang. Tidak butuh lama bagi Ibu Lina dan Ibu Sherly membentuk kelompok. Tetangga terdekat yaitu ibu-ibu yang punya usaha, misalnya seperti membuka warung, tukang gorengan, dan sebagainya direkrutnya masuk anggota.

Setiap anggota kelompok akan mendaftarkan profil usahanya. Petugas lapangan Amartha akan memverifikasi ke lokasi usaha. Setelah dinilai kelayakannya, calon mitra dari suatu kelompok akan mendapatkan jumlah pinjaman modal usaha yang disetujui Amartha.

Master Lemon bersama anggota kelompok lainnya, sekarang ini sudah memasuki usia 3 tahun bermitra dengan Amartha. Jumlah anggota kelompok awalnya 10 orang hingga sekarang ini jadi 15 orang. Pinjaman pertama kali sejumlah Rp 5 juta per anggota kelompok di tahun 2019.

Bu Lina, pemilik Master Lemon (Sumber: Dokpri)
Bu Lina, pemilik Master Lemon (Sumber: Dokpri)

Pinjaman ini memungkinkan bisa dinaikkan limit pinjamannya, jika pinjaman awal sudah terlunasi. Amartha sendiri menyediakan pinjaman awal sebesar Rp 5 juta. Jumlah itu juga yang diterima Ibu Sherly (SN Collection) dan anggota kelompoknya di tahun pertama kemitraan dengan Amartha. Setelah lunas, di tahun ke-2 jumlah pinjaman modal usaha meningkat menjadi Rp 7 juta.

Jangka waktu pinjaman tersebut lamanya 50 minggu dengan cicilan per minggu. Master Lemon dulu membayar cicilannya secara tunai kepada petugas lapangan Amartha. Namun sekarang ini, pembayaran  dilakukan secara digital melalui aplikasi.

Para petugas lapangan Amartha itu menjadi pendamping sehari-hari kelompok masyarakat. Setiap minggu selalu diadakan pertemuan kelompok. Petugas lapangan juga berperan membuka hubungan baru dengan warga masyarakat desa lainnya yang berpotensi menjadi mitra Amartha.

Pendekatan personal akan dilakukan petugas lapangan Amartha dalam membimbing kelompok. Materi bimbingan membahas masalah dan perkembangan usaha. Di awal pertemuan pembentukan kelompok, hal-hal yang dibahas meliputi maksud dan tujuan Amartha, program-programnya, hingga tata cara, syarat dan mekanisme mengikuti program Amartha. Termasuk hal yang paling teknis, yaitu menjelaskan aplikasi Amartha Fin.

Pemberian modal usaha secara berkelompok ini mengusung semangat kebersamaan berbasis komunitas. Semangat kebersamaan ini berangkat dari saling mempercayai, saling membantu dan saling menolong di antara sesama anggota kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun