Mohon tunggu...
R Firkan Maulana
R Firkan Maulana Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar kehidupan

| Penjelajah | Pemotret | Sedang belajar menulis | Penikmat alam bebas | email: sadakawani@gmail.com | http://www.instagram.com/firkanmaulana

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pantai Karang Bolong, Pantai Tersembunyi nan Indah di Geopark Cileth

28 Oktober 2018   17:16 Diperbarui: 28 Oktober 2018   17:56 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika mendengar nama Geopark Ciletuh di selatan Sukabumi, Jawa Barat, sebagai sebuah tempat wisata baru, pasti semua orang tak asing dengan nama berbagai curug seperti Awang, Sodong, Cimarinjung, Cikaso dan lain-lain. Di Ciletuh juga, nama Pantai Palangpang dan Puncak Darma sudah akrab di telinga orang. Jauh sebelumnya, ada juga nama Pantai yang sudah tenar terlebih dahulu yaitu Pantai Pelabuhan Ratu dan Pantai Ujung Genteng. Semua tempat itu sekarang sudah masuk ke dalam kawasan Geopark Ciletuh yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia yang menyajikan jejak bebatuan purba sebagai cikal bakal pembentukan daratan Pulau Jawa. Kini wisata Indonesia menjadi semakin mendunia dengan telah dikenalnya Geopark Ciletuh di mata internasional.

Namun tak semua orang belum mendengar yang namanya Pantai Karang Bolong di Geopark Ciletuh. Saya pun baru mendengarnya dari teman pecinta alam yang asli orang Sukabumi. Sebelumnya, Pantai Karang Bolong yang saya tahu ada 2 buah yaitu di daerah Anyer-Banten dan Kebumen Jawa Tengah. Dan ternyata di Jawa Barat yaitu di Kabupaten Sukabumi, ada juga Pantai Karang Bolong yang letak persisnya berada di dua desa yaitu Desa Cidahu Kecamatan Cibitung dan Desa Sukatani Kecamatan Surade.

Pantai Karang Bolong, dikenal oleh masyarakat setempat sebagai gerbang menuju Kerajaan Laut Kidul yang dipimpin oleh Nyi Roro Kidul, sebagai ratu penguasa laut selatan. Jika Pantai Pelabuhan Ratu adalah tempat yang dipercaya sebagai lokasi sering munculnya Nyi Roro Kidul ,maka Pantai Karang Bolong adalah lokasi untuk memasuki kerajaan laut kidul Nyi Roro Kidul. Secara fisik, Pantai Karang Bolong sendiri adalah pantai berupa gugusan bukit-bukit dan karang yang menjulang tinggi. Ciri khas dari pantai ini, adalah satu lubang besar di bawah satu bukit. Selain itu,ada dua bukit karang yan terpisahkan satu sama lain seperti membentuk sebuah gerbang dan menjadi tempat bermuaranya sebuah sungai.

Cara menuju ke Pantai Karang Bolong

Awalnya, saya dan seorang teman hendak menggunakan kendaraan umum menuju ke Pantai Karang Bolong. Dengan bantuan apliasi Pegipegi, saya coba mencari tahu rute transportasi menuju Cileuh dan juga pilihan akomodasinya. Untuk transportasi, cara termudah menuju ke Kota Sukabumi adalah dengan menggunakan Kereta Api Pangrango dari Kota Bogor dengan waktu tempuh 3 jam. Dan jika ada wisatawan dari luar Jawa atau luar Jawa Barat, alat transportasi lain yang bisa digunakan adalah dengan pesawat udara menuju ke Bandara Soekarno-Hatta. 

Setelah itu bisa disambung dengan Bus Damri ke Kota Sukabumi dengan lama tempuh sekitar 4-5 jam. Atau bisa juga ke Bogor terlebih dahulu dengan Bus Damri, lalu disambung lagi dengan kereta api Pangrango. 

Setibanya di Kota Sukabumi, perjalanan bisa dilanjutkan dengan bus kecil dan mobil elf menuju Kecamatan Surade, lalu diteruskan dengan menyewa sepeda motor. Altenartif lain, untuk menuju Pantai Karang Bolong bisa juga ditempuh dengan cara menyewa mobil dari Kota Sukabumi, sebaiknya mobil dengan penggerak roda 4x4 karena kondisi jalan yang masih offroad. Lama waktu tempuh dari Kota Sukabumi ke Kecamatan Surade berkisar 3,5 jam. 

Saya sendiri akhirnya memutuskan menggunakan sepeda motor untuk menuju Pantai Karang Bolong dengan pertimbangan menghemat biaya transportasi dan kepraktisan waktu.

Oh ya, perjalan menuju Pantai Karang Bolong sendiri dari Surade bisa ditempuh sekitar 1,5 jam dengan menggunakan sepeda motor. Kondisi jalan perdesaan yang dilalui sangat buruk berupa jalan tanah liat yang diperkeras dengan batuan koral dan kerikil. Karena saya berkunjung pada saat musim kemarau, maka kondisi jalan berada dalam kondisi kering. 

Namun jika berkunjung saat musim hujan, jangan harap bisa tiba dengan cepat dan mjdah di Pantai Karang Bolong. Kondisi jalan pada saat musim hujan, akan licin penuh tanah berlumpur dan kubangan air. Hanya mobil trail dan mobil dengan penggerak roda 4x4 saja serta truk yang bisa melalui jalan tersebut. Sepanjang perjalanan dari Kota Sukabumi menuju ke Surade, saya disuguhi pemandangan yang memanjakan mata. Sawah, bukit, aliran sungai, hutan dan pesisir pantai. 

Saran saya, sebelum menuju Pantai Karang Bolong menginaplah terlebih dahulu. Banyak pilihan tempat menginap, bisa di Pelabuhan Ratu, Pantai Ujung Genteng dan Surade. Aplikasi Pegipegi banyak memberikan informasi tempat menginap di lokasi-lokasi tersebut. 

Saya sendiri akhirnya menginap di sebuah penginapan yang terletak di Pantai Ujung Genteng, sebuah pantai yang sudah banyak dikunjungi oleh para turis karena keindahannya dan dikenal juga sebagai tempat penangkaran penyu di Pangumbahan. Jika ingin sedikit berpetualang, bisa saja menginap langsung di Pantai Karang Boong dengan berkemah. Namun tentunya butuh persiapan tersendiri untuk melakukan hal tersebut.

Debur Ombak membahana

Jika hendak menuju Pantai Karang Bolong, sebaiknya tiba di bawah jam 9 pagi. Sebab pada saat itu, waktu yang tepat untuk turun menjejakkan kaki menuju lokasi bukit berlubang di saat air laut sedang pasang surut. Selain itu, kita bisa merasakan sensasi aliran air sungai yang mengalir ke laut. Muara sungai tersebut sangat istimewa karena berpasir hitam. Saat memasuki pantai, tidak ada pungutan biaya sama sekali alias gratis. Sebaiknya kita membawa bekal makanan dan minuman, karena tidak ada warung atau orang berjualan di pantai tersebut.

Di Pantai Karang Bolong ini kita bisa menikmati debur ombak yang menerpa dinding bukit. Suaranya membahana menggelegar. Cipratan air muncrat kemana-mana. Kita juga bisa menikmati langit biru yang sangat bersih dengan sedikit gulungan awan putih tipis. Selain itu, sebetulnya kita juga bisa memancing, seperti banyak yang dilakukan warga desa setempat. Pantai ini memiliki deburan ombak besar khas ombak laut selatan. Sangat berbagahay untuk mendekati, apalagi berenang. 

Bila masih ada tenaga tersisa, disarankan untuk mendaki ke atas bukit di pantai tersebut. Namun sayangnya pada saat itu saya sudah merasa letih. Saya lebih memilih untuk menuju bagian lain, yaitu pebukitan dengan padang rumput. Teman saya mengatakan, jika berkemah di dekat laut, umumnya mendirikan tenda di pasir pantai, maka di Pantai Karang Bolong ini tidaklah demikian. Berkemah di pantai ini adalah mendirikan tenda di atas hamparan rerumputan hijau di atas bukit, yang dinding lereng bukitnya dihantam oleh deburan ombak.

Saya tercekat oleh besarnya debu ombak yang menerpa dinding bukit sepanjang Pantai Karang Bolong. Konon, ketinggian debur ombak itu bisa menapai 10 hingga 15 meter. Cipratan air menjulang tinggi ke atas, saat ombak menghantam bebatuan di dinding bukit. Saya melihat, ada banyak retakan batu yang sepertinya tinggal menunggu waktu saja rubuh ke dalam lautan. Begitu kuat dan besar hantaman ombak di Pantai Karang Bolong ini.

Istimewanya lagi, di Pantai Karang Bolong ini banyak dibangun tempat-tempat pemancingan ikan di sepanjang bibir bukit karang yang menjorok langsung ke bibir laut. Tempat pemancingan ikan itu dibangun seadanya dengan bilah-bilah bambu yang diikat tali tambang besar dan diperkokoh dengan batang-batang kayu. Saat pertama kali menjejaknya, saya merasa ngeri. Tepat di bawah saya, sekitar 10 meter adalah laut yang dalam.

Dan menariknya, begitu banyak hamparan rumput tipis di atas pebukitan Pantai Karang Bolong ini. Jika ingin merasakan sensasi deburan ombak besar, tiupan angin kencang, birunya langit, terbenamnya matahari dan kerlap-kerlip bintang di malam hari, maka cobalah untuk berkemah di pebukitan berumput di Pantai Karang Bolong. Saya pun agak sedikit menyesal karena tidak bisa merasakan sensasi tersebut. Tapi dalam hati saya bertekad, suatu saat saya harus datang ke sini lagi, mungkin pada saat Libur Akhir Tahun atau Libur Tahun Baru dan tentu saja berkemah di pantai tersebut. Kamu mau ikut? Yuk,bersiap #Pegipegiyuk untuk #JelajahiIndonesiamu bersama @pegi-pegi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun