Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Pendatang Baru

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Politik

4.711 Siswa Keracunan: Program Makan Bergizi Gratis Disabotase?

24 September 2025   06:00 Diperbarui: 24 September 2025   09:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lo pernah gak sih ngerasain ada sesuatu yang keliatannya mulia, baek banget, tapi pas dideketin, lo nyium bau bangkai?

Gue ngerasain itu pas denger kabar 4.711 orang keracunan dari program Makan Bergizi Gratis, MBG. Bukan sekali dua kali. Ini ribuan. Dalam sembilan bulan. Gila gak tuh?

Ini bukan dapur gosong atau telur busuk. Ini negara bikin rakyat muntah berjamaah.

Tapi yang lebih busuk dari telur basi itu sistem di balik makanan “bergizi” ini.

Gue langsung curiga. Kok bisa program yang katanya demi nutrisi anak bangsa malah nganterin bocah-bocah ke rumah sakit?

Gak usah jadi ahli gizi buat ngerti:

kalau yang masuk ke mulut rakyat adalah makanan dari sistem busuk, ya hasilnya pasti keracunan massal.

Tapi lo tau gak apa yang lebih jahat dari makanan busuk? Niat jahat yang dibungkus embel-embel bantuan rakyat.

Gue gak bilang ini murni salah masak. Tapi ada yang lebih ngeri. Sistem ini dari awal udah dibangun buat dimanfaatin, disabotase, atau bahkan dua-duanya.

Dan yang punya kontrol bukan emak-emak tukang masak, tapi orang-orang yang lebih doyan kuasa dan duit daripada liat bocah sehat.

Contoh: Nurhadi, anggota DPR RI, bilang ada lebih dari 5.000 dapur MBG yang gak punya bangunan fisik. Lah, masaknya di mana? Di Google Maps? Dapur imajinasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun