Mohon tunggu...
Fira Amaliah Ramadhani
Fira Amaliah Ramadhani Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hubungan Antara Karyawan

24 Desember 2019   14:42 Diperbarui: 13 April 2021   20:02 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hubungan profesional antar karyawan di tempat kerja. | pexels

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....

Saya Fira Amaliah Ramadhani Rasyad dari GB 14 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Kali ini saya akan menjelaskan tentang hubungan antara karyawan disuatu perusahaan.

Yuk dibaca....

Sumber daya manusia merupakan sebuah aset yang sangat penting dalam kemajuan sebuah perusahaan. Nah, salah satu yang terpenting dan yang berkaitan dengan sumber daya manusia adalah permasalahan kinerja karyawan. Setiap karyawan dituntut untuk memiliki kinerja yang baik agar dapat mewujudkan keberhasilan di sebuah perusahaan.

Menurut Hasibuan (2009), ia menyatakan bahwa hubungan antar manusia ialah hubungan kemanusiaan yang harmonis tercipta atas kesadaran dan keinginan individu demi terpadunya keinginan bersama. Dalam sebuah perusahaan, karyawan juga dituntut untuk memiliki hubungan kemanusiaan yang baik antara sesama karyawan dan pemimpin atas. 


Hubungan antar manusia merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan karena dapat meningkatkan komunikasi seperti pikiran, perasaan serta lebih bisa bekerja sama dalam melakukan pekerjaan secara bersama sama.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama karyawan sehingga karyawan bisa merasa nyaman, fokus dan mudah dalam melaksanakan tugas serta menghasilkan hal hal yang positif terhadap kinerja karyawan.

Kinerja karyawan yang berkualitas dapat menghasilkan dampak positif terhadap keberhasilan sebuah perusahaan. Selain itu, suatu kinerji karyawan baik atau buruk menjadi tolak ukur sebuah perusahaan untuk melakukan pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

Namun, tidak semua karyawan memiliki kualitas yang bisa membuat kinerja dengan baik. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja dari setiap karyawan yaitu hubungan antar manusia.

Diketahui bahwa karyawan sulit meningkatkan kinerja kerja mereka dikarenakan kurangnya kerja sama antar sesama karyawan dalam menjalankan tugas kerja serta masih ada beberapa karyawan lainnya yang merasa akan tersaingi sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya karyawan dalam memberikan bantuan dan pengetahuan kepada karyawan lain. 

Ada beberapa juga rekan kerja yang acuh tak acuh dan kurang peduli terhadap rekan kerjanya sesama karyawan serta ada pimpinan yang kurang peduli kepada karyawannya dan tidak mengenali seluk beluk karyawannya, sehingga menimbulkan hubungan  di perusahaan tersebut kurang harmonis yang mengakibatkan karyawan kurang maksimal dalam melakukan pekerjaannya dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Demikian pula halnya terhadap mental kerja yang dimiliki karyawan yang sangat mempengaruhi kinerja karyawan pada perusahaan. Hal ini disebabkan pimpinan yang selalu memberikan tekanan kepada karyawan untuk terus meningkatkan kinerja tetapi dengan cara penyampaian yang kurang tepat.

Tak jarang perkataan dari pimpinan bisa membuat mental para karyawan menjadi terpuruk sehingga membuat karyawan tersebut tidak bersemangat untuk bekerja dan mengakibatkan kurang baiknya kinerja karyawan di perusahaan tersebut.

Menurut Effendy (2009) ia menyatakan bahwa hubungan antar manusia merupakan komunikasi persuasif yang dapat dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara langsung atau bertatap muka dalam situasi kerja dan dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja dan bekerja sama agar dapat mencapai hasil yang baik dan memuaskan. 

Sedangkan Hubungan antar manusia menurut Hasibuan (2009) adalah hubungan kemanusiaan yang harmonis, tercipta atas kesadaran dan keinginan individu demi terpadunya keinginan bersama. Dan Menurut Davis (2009) hubungan antar manusia adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain baik dalam situasi tentang kerja atau dalam organisasi kekaryaan.

Selanjutnya, Menurut Siagian (2012), inti keberhasilan manajemen adalah kepemimpinan, sedangkan inti kepemimpinan adalah hubungan antar manusia, baik atau buruknya manajemen tergantung pada baik atau buruknya kepemimpinan seorang pimpinan.

Sedangkan kepemimpinan tersebut tergantung dari baik atau buruknya hubungan antar manusia yang diterapkan di instansi atau perusahaa, hubungan antar manusia yang dimaksudkan adalah hubungan yang baik dan dilakukan antara karyawan dengan sesama karyawan dan karyawan dengan atasan dalam instansi atau perusahaan tersebut.

Menurut Gibson dan Ivancevich (2010) ada beberapa faktor yang memengaaruhi hubungan antar karyawan yaitu:

  1. Komunikasi. Melalui komunikasi diharapkan karyawan dapat membangun kepercayaan diantara sesama karyawan di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
  2. Kepercayaan. Kepercayaan di antara sesama karyawan karyawan harus dibangun agar komunikasi di dalam organisasi atau perusahaan tidak terganggu dan hubungan antar karyawan terjalin dengan baik.
  3. Etika. Pelanggaran etika dapat menyebabkan stres dan tekanan dalam diri seorang karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan yang menurun.
  4. Keadilan. Perusahaan atau organisasi harus memperlakukan semua karyawan-karyawannya dengan perlakukan yang konsisten dalam berbagai situasi sehingga tidak adanya rasa iris dan dengki antara karyawan.
  5. Perasaan. Menunjukkan rasa empati dan memberi perhatian kepada seluruh karyawan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam membangun hubungan antara perusahaan atau organisasi dan karyawan.
  6. Persepsi dan Keyakinan. Banyaknya komunikasi yang terjalin di dalam suatu organisasi atau perusahaan akan membuat karyawan semakkn yakin dan persepsi karyawan terkait dengan kenyataan yang sebenarnya di tempat kerjanya.
  7. Harapan yang jelas. Di mata karyawan, mengetahui apa yang diinginkan dari mereka dapat membuat karyawan mengurangi stres dan membantu karyawan untuk tetap fokus pada pekerjaan yang diberikan kepadanya.
  8. Pemecahan konflik. Menyelesaikan konflik yang timbul dengan cara yang adil dan cepat, merupakan salah satu harapan utama suatu organisasi bila ingin menciptakan employee relation yang baik dalam organisasi.

Menurut Bangun (2012), Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai oleh karyawan berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkann Sedangkan menurut Umar (2009), secara umum kinerja mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Selanjutnya Wibowo (2012) ia menyatakan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan oleh setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. 

Selanjutnya menurut Rivai dan Basri (2012) menyatakan kinerja merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dikerjakan dan dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau kerjanya. Kinerja adalah hasil dari seseorang secara keseluruhan selama periode atau masa tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama-sama.

Menurut Simanjuntak, (2010) ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

1. Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan dan keterampilan karyawan melakukan kerja yang terdiri atas:

a. Kemampuan dan keterampilan kerja yang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan kesehatan jiwa seseorang, pendidikan, serta akumulasi pelatihan dan pengalaman kerjanya seseorang.

b. Motivasi dan etos kerja yang dipengaruhi oleh latar belakang keluarga seseorang, lingkungan masyarakat, serta budaya dan nilai nilai agama yang dianut seseorang. Seseorang yang melakukan pekerjaan hanya sebagai sebuah beban dan keterpaksaan akan memperoleh kinerja yang rendah atau buruk, dan sebaliknya yang melakukan pekerjaan sebagai kebutuhan, pengabdian, tantangan dan prestasi, akan menghasilkan kinerja yang baik dan tinggi.

2. Dukungan organisasi

Lingkungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian yaitu penyediaan sarana dan prasarana kerja serta kondisi dan syarat kerja yang mempengaruhi kinerja seseorang. Pengorganisasian dapat memberikan kemudahan, kejelasan dan kenyamanan kerja, serta kondisi kerja mencakup kenyamanan dan keselamatan kerja serta keamanan dan keharmonisan hubungan antara organisasi atau perusahaan.

3. Dukungan manajemen

Kinerja organisasi dan kinerja individu juga bergantung pada kemampuan manajerial pimpinan atau manajemen dalam membangun sistem kerja dan hubungan yang harmonis, serta mendukung pengembangan kompetensi karyawan dan menumbuhkan kompensasi dan memobilisasi seluruh tenaga kerja untuk bekerja secara optimal. Dukungan manajemen dapat dilakukan dengan:

a. Mengidentifikasi dan mengoptimalkan manfaat kekuatan, keunggulan dan potensi seseorang.
b. Mendorong seseoranguntuk terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuannya.
c. Membuka kesempatan kepada seseorang untuk belajar baik melalui pendidikan maupun pelatihan yang diprogramkan khusus.

Sedangkan menurut Mahmudi, (2009) ada lima faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

  1. Faktor personal atau individu yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, dan kompensasi yang dimiliki oleh setiap karyawan.
  2. Faktor kepemimpinan mencakup kualitas manajer dan kepemimpinanpinan dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kepada karyawan atau orang lain.
  3. Faktor tim yang meliputi kualitas, dukungan dan semangat, kepercayaan, dan kekompakan yang diberikan terhadap sesama anggota timnya nanti.
  4. Faktor sistem yang meliputi sistem kerja iaab fasilitas kerja, infrastruktur, proses organisasi dan kultur kinerja dalam berorganisasi.
  5. Faktor kontekstual (situasional), yang meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal seseorang.

Adapun dilema yang dihadapi pekerja yaitu ada dua pendekatan:

a. BUSINESS UNIONISM

Bertujuan untuk serikat pekerja yaitu memaksimalkan jumlah karyawanyang dapat bekerja serta memaksimalkan upah dan tunjangan dari karyawan

b. SOCIAL UNIONISM

Bertujuan untuk serikat pekerja yaitu memaksimalkan kesejahteraan dari karyawan atau memaksimalkan kesejahteraan dari masyarakat yang bekerja.

Adapun faktor-faktor yang terbentuknya organisasi karyawan

Faktor tersebut dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal:

1) Factor internal

* Organisasi gagal bertujuan untuk menyelesaikan aspirasi atau keluhan karyawan
* Tingkat absen dan turn over sangat tinggi sehingga melebihi perusahaan sejenis
* Adanya ketidakpuasan kerja terhadap karyawan
* Gaji dan tunjangan lebih rendah dari rata-rata industri yang sama dan perusahaan sejenis yang berskala sama
* Prosedur penyelesaian keluhan dianggap tidak berguna bagi karyawan atau mereka acuh tak acuh

2) Factor eksternal

* Adanya perubahan-perubahan dalam hukum ketenagakerjaan
* Adanya peningkatan dalam aktivitas-aktivitas pembentukan organisasi karyawan di lingkungan industri sekitar

Kunci Keberhasilan Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Perusahaan

* Terbentuknya organisasi karyawan
* Keterbukaan mengenai Manajemen perusahaan
* Adanya Dukungan Karyawan/ Pekerja
* Adanya Komitmen Pucuk Pimpinan
* Mengalami Pengembangan Komunikasi
* Mempererat ubungann yang Harmonis antara Karyawan dan Organisasi

Jadi, hubungan antar manusia sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan semakin baik hubungan antar sesama karyawan maka akan berdampak baik juga terhadap peningkatan kinerja karyawan itu sendiri dan sebaliknya semakin buruk hubungan antara karyawan maka akan berdampak buruk juga terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Perusahaan juga harus meningkatkan program hubungan antar karyawan dengan memberikan perhatian dan pengarahan serta pengawasan terhadap karyawan agar hubungan antar karyawan maupun atasan dapat terjalin dengan baik dan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. 

Untuk meningkatkan hubungan antar karyawan, perusahaan atau pimpinan hendaknya menerapkan secara rutin Focus Group Discussion dalam pekerjaan sehingga dapat memperkuat dan mempererat  antara sesama karyawan baik itu kerja sama, persaudaraan dan kekompakan serta dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Nah itulah penjelasan saya mengenai hubungan antara karyawan, lebih dan kurangnya harap dimaklumi karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Sekian dan Terima kasih,

Wassalamu'alaikum..

#resep2019

#hubunganantarsesama

#gemf18rozil

#KEMAFAR_UH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun