Mohon tunggu...
Fiqran Nugraha
Fiqran Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Sebuah Akun Dengan Coretan pribadi

Line : fiqrannugraha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kejutan

3 September 2020   15:54 Diperbarui: 3 September 2020   15:57 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: fandom.com

3 hari setelah aku memutuskan laura, pesanan bingkai dan sketsa wajahku akhirnya sampai, aku jadi bingung mau masang dimana. Ukuran bingkai ini kurang lebih 70cm dan lebar 50 cm, Begitu besar. Akhirnya setelah ku pasang, ku pandangi lah foto itu dengan begitu dalam dan berkata 'wahai kekasihku, jikalau ada rindu yang belum tertuai biarlah ku simpan sendiri, jikalau ada resah yang belum terucap biarlah kusimpan sendiri, namun aku akan tetap mencintaimu seperti hujan disaat kau kepanasan dan seperti panas di saat kau kedinginan' sembari kupandangi foto sketsa Laura yang begitu anggun walau hanya berwarna hitam putih, yang kusengaja ku pesan sebelum memutuskannya. 'kamu masih disini sayang, memandangiku dan tersenyum melalui bingkai foto ini' kataku. 

Tiba tiba datang rini didepan rumah, ku datangi lah dia dan menyuruh untuk duduk di halaman rumah. Belum sempat masuk rini langsung berkata'woi babi, elu mutusan Laura kenapa bangsat.' kata rini.
' elu udah ketemu Laura? 'kataku.
' udah kemaren gua datang ke dia, gua datang kesini mau mastiin elu gila apa gimana' kata rini.
'emang benar rin, gua mutusin dia.' sahutku dengan tegas.
'wah, emang lu ya, bisa bisanya elu gituin sahabat gua.' kata rini.
' yaudah, foto foto rini mana? Biar gua balikin ke dia, sekalian barang barangnya,' tambah rini.
'ga bisa lah, semuanya masih rapi ko. Ada semua dikamar gua' kataku.
'lah... Emang elu mutusin dia gegara apa sih, kalau lu ada masalah ngomong, jangan main mutusin doang' ucap rini marah.
' gakpapa rin, gua masih sama kok ama yang dulu, masih sayang banget ama laura, lagian percaya ga sih lo, kalau gua ga sayang ama dia?' kataku.
' terus apa tiba tiba mutusin, terus elu ga ada niat balikan?' kata rini.
' kaga rin, ga tau 4 tahun kedepan pas dia ultah.'kataku tenang.
' Yuk rin, masuk bentar' kataku manggil.
Gua ngajak rini masuk melihat bingkai foto besar yang baru saja aku pesan itu.
' kalau lu bilang gua ga sayang ama dia, tuh... Bingkai baru... ' kataku lagi.
Sembari menggeleng dan menggaruk kepalanya serta terus menggerutu rini berkata
'lu kenapa sih ton, aneh banget, sumpah gua emosi banget ama elu. Itu laura baik banget, Tajir, pengertian, setia. Ga bakalan lo dapat cewek kek dia lagi. Atau lo selingkuh? Ada cewe lain?'.  Kata rini.
' baik? Setia?.... Kalau selingkuh ga mungkin rin, gua gak bakalan dapat cewek se pengertian dia dan se Tajir dia. Gua kalau nikah ama dia, langsung tiba tiba kaya' kataku dengan nada yang entah sedih entah senang.
' apasih mau lu,' ungkap rini kesal.
' gak ada rin, biarkan cerita ini bias sampai pada waktunya. Hingga kalian semua benar benar paham dengan sendirinya, karena kalian ga akan pernah paham dengan keputusanku. Bagaimanapun juga, cowok selalu salah!' ungkapku. 

Perlahan dengan emosi, rini meninggalkan rumahku dan berkata.' anjay... sampai jumpaa lagi ton semoga elu cepet sehat'

4.42 makassar
Fiqran Nugraha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun