Mohon tunggu...
Fiqran Nugraha
Fiqran Nugraha Mohon Tunggu... Jurnalis - Sebuah Akun Dengan Coretan pribadi

Line : fiqrannugraha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kejutan

3 September 2020   15:54 Diperbarui: 3 September 2020   15:57 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: fandom.com

Kamu ga akan pernah percaya ada orang seaneh gua, gua anton mahasiswa tingkat akhir di salah satu kampus menyebalkan yang ada dikotaku,  gua bilang tingkat akhir biar menutupi umur gua berkuliah, gua kurang lebih berkuliah dari tahun 2012 dengan menempuh kurang lebih 16 semester dan udah di kasi Stambuk baru oleh kampus, seorang anak muda terkece di kampus.

Gua boleh bilang  cakep, pintar, retorik, public speaking, narasumber dimana mana. Perfect lah pokoknya untuk ruang lingkup kota gua, gua juga menghasilkan dari kampus, gua sering buat event evnt, jadi kurator event event di luar, Mayan buat beli iphone, I watch ama MacBook. Kadang kala selingan gua ambil projectkan kota lainlah biar nambah lagi penghasilan. Dan tentunya gua gamau pacaran ama sesama anak swasta, Hehe... Jadi gua punya cewe mahasiswa dari kampus negeri, tentunya...

Laura, aku manggilnya ra' seorang perempuan anggun dengan rambut teruari lurus dengan warna hitam yang kadang dia buat berombak, dengan mobil Toyota 86 yang di kendarainya kemanapun iya ingin pergi. Suka aneh dengan perempuan kadang, yang rambutnya ombak di lurusin yang berambut lurus di ombakin. Gua sayang banget ama dia, dia tentunya juga. Gimana ga yaa, isi kepala gua ini, udah bisa membahagiakan dia apalagi dengan tindakan, belom lagi kalau gua kasi surprise yang luar biasa gitu. Haha... 

Yah..  Hari ini gua mutusin untuk kasi dia surprise yang  gak bakalan dia lupa seumur hidupnya. Rencananya gua mau lakuin di kosan dia aja kali ya..akhirnya gua mutusin untuk hubungi dia. 

'ra' kamu dimana? aku pengen ketemu dah yah,'  kataku.
' Aku di kossan nih yang, mau apa pake acara ijin segala, sinilah aku juga rindu sama kamu, laper iya juga.' kata Laura senang.
' iyaiya, aku kesana yah, siap siap. Pake pakaian cantik, Hehe,' kata ku dengan nada bercanda.
' sini aja napa, repot amat. Mas tono udah nungguin tuh, dikit lagi bakso habis katanya. Hahaha' ucap laura dengan begitu senang'
'Otw Gass pull'

Setibanya didepan kossan, gua deg degan juga anjay, ga tau kenapa tiba tiba deg degan. Yaudah gua masuk aja tuh. Tok tok tok tok... Selamat sore selamat sore,
Terbukalah pintu ' sore mbak, saya mengantarkan sebuah kejutan untuk mbak. Boleh kah saya memberikannya?' kataku.
'Apaan sih nton, gausah dulu gua laper, nanti kasinya di tempst makan aja. Lagian kita juga udah lama pacarannya,... Kasi kejutan tuh jangan bilang di telfon, ahh...' kata Laura dengan nada seolah cemberut.
'yaudah yuk makan sayang' kataku singkat.

Akhir gua dengan Laura bergegas ke tempat bakso andalan kami, mas tono. Yang tempatnya tidak begitu jauh dari kossan laura tapi tetap membutuhkan helm karena melewati 2 pos polisi yang ketika kita melanggar maka tidak ada maaf bagimu. Setibanya di tempat makan, gua langsung mesan, ' 2 basso ya mas, seperti biasa. Gak pakai mie,' dan kami pun duduk.

'surprisenya apasih yang... aku jadi penasaran, kasi sekarang aja. Kok jadi kepikiran gini ya...' kata Laura.
'nanti aja dah yah pas Di kossan hehe' kataku.
'lagian kamu mau ngasi surprise ga bawa apa apa, ga bawa tas, dompet untung kalau bawa. Mau apa sih.' kata Laura bertanya tanya'
'makan dulu yu ra' keburu dingin' makanan tiba menyelamatkanku dari introgasi ini.

Selesai makan tanpa pikir panjang, laura langsung minta di antar untuk pulang. Sepertinya dia benar benar kepikiran tentang apa yang ingin ku berikan. Se sampai di kossan, gua ga masuk gua berdiri didepan pintu, sampai ia berkata... 'Ngapain berdiri didepan pintu, masuk sini lah. Ada ruang tamu juga..' sambut laura.
'disini aja ra gua langsung aja ya?' kataku.
'ohiya, mau ngasi apa kamu?' balas Laura.
'...' aku terdiam termenung beberapa menit.
Tiba tiba keadaan jadi hening dan aneh.
Terlihat bibir laura bergerak seakan ingin mengatakan sesuatu, namun sebelum itu aku langsung mendahuluinya dengan berkata
'aku mau kita putus.' kataku.
Tiba tiba suara angin kala kemari benar benat terdengar, suara burung burung kecil bertebangan terdengar seakan berada disamping kami berdua.
Suasana menjadi benar benar canggung ditambah raut muka laura menjadi jadi, seolah sangat marah dan bingung. Bagai anak sekolah yang sedang kedapatan oleh guru BK  yang membolos di dalam kamar mandi sekolah karena tidak ingin ikut upacara.
'maksudnya?' akhirnya setelah terdiam laura menjawab.
'aku mau kita putus ra' kataku.
Tanpa menjawab, bertanya  kenapa dan mengapa, Laura  langsung menutup pintu.namun sebelum pintu tertutup dsri sela sela pintu yang masih terbuka iya berkata
'ok' dengan pelan, tenang, singkat.

Perlahan namun pasti gua berjalan ke arah w175 gua, dan mengendarainya mengelilingi kota, entah apa yang merasukiku sampai sampai aku langsung melakukan hal tersebut. Tanpa sadar batas kota telah aku lewati, tanpa sadar batas Kabupaten telah ku lewati dengan kecepatan  hanya 40km/jam sebuah perjalanan yang panjang dengan isi kepala yang begitu banyak. Hingga tiba tiba aku tersadsr dengan melihat seorang perempuan berambut hitam dengan terurai lurus mirip dengan rambut laura. Akhirnya ku memutuskan Untuk pulang ke rumah. 

Sesampai dirumah aku memperbaiki bingkai foto yang menghiasi dinding kamarku, terlihat begitu banyak foto laura tersenyum, cemburut, merangkulku. '4 tahun, bukan waktu yang singkat ya sayangku, kamu masih disini, masih hidup di hati ini, selalu mencintaimu dengan rindu yang tak bakalan bisa terucap' kataku dengan lirih. Aku memperbaiki semua foto fotonya, membersihkannya dsri debu debu, lalu memandanginya sampai aku tertidur. 

3 hari setelah aku memutuskan laura, pesanan bingkai dan sketsa wajahku akhirnya sampai, aku jadi bingung mau masang dimana. Ukuran bingkai ini kurang lebih 70cm dan lebar 50 cm, Begitu besar. Akhirnya setelah ku pasang, ku pandangi lah foto itu dengan begitu dalam dan berkata 'wahai kekasihku, jikalau ada rindu yang belum tertuai biarlah ku simpan sendiri, jikalau ada resah yang belum terucap biarlah kusimpan sendiri, namun aku akan tetap mencintaimu seperti hujan disaat kau kepanasan dan seperti panas di saat kau kedinginan' sembari kupandangi foto sketsa Laura yang begitu anggun walau hanya berwarna hitam putih, yang kusengaja ku pesan sebelum memutuskannya. 'kamu masih disini sayang, memandangiku dan tersenyum melalui bingkai foto ini' kataku. 

Tiba tiba datang rini didepan rumah, ku datangi lah dia dan menyuruh untuk duduk di halaman rumah. Belum sempat masuk rini langsung berkata'woi babi, elu mutusan Laura kenapa bangsat.' kata rini.
' elu udah ketemu Laura? 'kataku.
' udah kemaren gua datang ke dia, gua datang kesini mau mastiin elu gila apa gimana' kata rini.
'emang benar rin, gua mutusin dia.' sahutku dengan tegas.
'wah, emang lu ya, bisa bisanya elu gituin sahabat gua.' kata rini.
' yaudah, foto foto rini mana? Biar gua balikin ke dia, sekalian barang barangnya,' tambah rini.
'ga bisa lah, semuanya masih rapi ko. Ada semua dikamar gua' kataku.
'lah... Emang elu mutusin dia gegara apa sih, kalau lu ada masalah ngomong, jangan main mutusin doang' ucap rini marah.
' gakpapa rin, gua masih sama kok ama yang dulu, masih sayang banget ama laura, lagian percaya ga sih lo, kalau gua ga sayang ama dia?' kataku.
' terus apa tiba tiba mutusin, terus elu ga ada niat balikan?' kata rini.
' kaga rin, ga tau 4 tahun kedepan pas dia ultah.'kataku tenang.
' Yuk rin, masuk bentar' kataku manggil.
Gua ngajak rini masuk melihat bingkai foto besar yang baru saja aku pesan itu.
' kalau lu bilang gua ga sayang ama dia, tuh... Bingkai baru... ' kataku lagi.
Sembari menggeleng dan menggaruk kepalanya serta terus menggerutu rini berkata
'lu kenapa sih ton, aneh banget, sumpah gua emosi banget ama elu. Itu laura baik banget, Tajir, pengertian, setia. Ga bakalan lo dapat cewek kek dia lagi. Atau lo selingkuh? Ada cewe lain?'.  Kata rini.
' baik? Setia?.... Kalau selingkuh ga mungkin rin, gua gak bakalan dapat cewek se pengertian dia dan se Tajir dia. Gua kalau nikah ama dia, langsung tiba tiba kaya' kataku dengan nada yang entah sedih entah senang.
' apasih mau lu,' ungkap rini kesal.
' gak ada rin, biarkan cerita ini bias sampai pada waktunya. Hingga kalian semua benar benar paham dengan sendirinya, karena kalian ga akan pernah paham dengan keputusanku. Bagaimanapun juga, cowok selalu salah!' ungkapku. 

Perlahan dengan emosi, rini meninggalkan rumahku dan berkata.' anjay... sampai jumpaa lagi ton semoga elu cepet sehat'

4.42 makassar
Fiqran Nugraha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun