Mohon tunggu...
Fiqhan Khoirul Alim
Fiqhan Khoirul Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mendunia akhirat

Bukan sosok yang terhebat, tapi menjadi yang istimewa dan satu satunya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Nanti Saja, Nunggu Semester 3 Aku Ikutnya"

30 November 2022   04:05 Diperbarui: 30 November 2022   05:16 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Nanti aja, nunggu semester 3 aku ikut nya, takut kuliah ku nggak fokus". Ungkapan ini sering penulis dengar atau mungkin bagi para pembaca juga dengar ketika bertanya kepada teman atau mungkin mahasiswa lain yang baru masuk dan mendapat gelar mahasiswa, yup, benar sekali, yaitu jawaban dari para maba. 

Opini ini sering kali diutarakan  dengan alasan untuk beradaptasi akan lingkungan kampus dengan kehidupan yang jauh berbeda dalam bangku kuliah. Apakah hal ini salah?

dikutip dari  KBBI, Kuliah memiliki arti "pelajaran yang diberikan" atau "ceramah". Namun istilah ini sering dipahami dengan kegiatan belajar-mengajar di  jenjang pendidikan tinggi.  

Kuliah dan menjadi mahasiswa adalah suatu privilege yang begitu berharga, dilansir dari katadata.com, persentase dari pemuda indonesia yang dapat melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang mahasiswa tidaklah mencapai 20% dari total populasi di Indonesia. 

Suatu hal yang luar biasa dan tidak semua orang bisa merasakannya. Tapi, kita sendiri para mahasiswa, malah menghabiskannya dengan berfoya-foya, atau malah rebahan dan mengeluh dengan banyaknya tugas yang diberikan. 

Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa kuliah adalah sebuah hal yang sebatas masuk kelas, menyelesaikan tugas dan lulus dengan segera. Tapi apakah hal demikian benar? 

Kebebasan yang didapat dan aksesibilitas yang luar biasa diperoleh oleh seorang mahasiswa, sangatlah luar biasa harganya. Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa kenapa kok nilai ipk tertinggi cuma 4.00, karena 96 nya adalah nilai dari kegiatan atau aktivitas yang dilakukan diluar jam kelas baik berupa organisasi, ukm bahkan penelitian, tergantung siapa yang paling banyak mengumpulkan nilai 96 tersebut buat bekal dalam menghadapi dunia nyata. 

Dan perlu diingat, bahwa menjadi mahasiswa adalah sebuah persiapan guna menghadapi permasalahan dalam dunia kerja maupun dalam bersosial masyarakat, jadi tentunya kita belajar banyak aspek dalam membangun pribadi diri hingga cara bersosialisasi.

Lantas kenapa harus dimulai dari mahasiswa baru atau sejak dari maba? 

Survei sederhana yang telah dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa mereka yang mengatakan kata-kata demikian, pada semester depannya atau tahun depannya, 75% dari mereka bahkan lebih tidak jadi mengikutinya. Dan alasannya akan seputar sedang sibuk atau lain sebagainya.

Fase MABA adalah sebuah fase dimana melakukan adaptasi dengan dunia perkuliahan, dan dari sini adalah fase paling baik dalam mencari pengalaman dan kegiatan sebanyak-banyaknya, karena pada fase ini adalah fase mereka belajar, mengamati dan menjadi pasar itu sendiri untuk kegiatan kampus. 

Karena sejatinya, sebagian besar kegiatan kampus adalah untuk para maba, dan ketika para maba malah tidak mengikutinya, sebenarnya bukanlah sebuah kerugian bagi panitia, melainkan kerugian yang begitu besar bagi para maba karena tidak mengikutinya yang belum tentu tahun depan akan diadakan lagi acaranya.

Pendapat ini  mungkin akan ditolak bagi kalian pembaca yang masih maba, karena ego untuk adaptasi diri terhadap dunia kampus masih tinggi, tapi satu hal yang mungkin perlu kalian ketahui bahwa semakin tinggi semester yang dijalani, maka semakin sibuk dan semakin padat pula jadwal yang menanti. 

Maka waktu sejak maba ini adalah waktu terbaik dalam melatih dalam manajemen waktu dan manajemen diri. Di mana ketika di waktu maba sudah terbiasa aktif dalam berbagai kegiatan yang ada, maka ketika beranjak semester tinggi, sudah terbentuk manajemen waktu yang baik dan mental yang siap dalam menghadapi dinamika kehidupan yang semakin berat kedepannya.

Kembali lagi dari orientasi awal tulisan ini, hanya memberikan sedikit sugesti bukan sebuah doktrinisasi, dan mungkin bagi kalian yang tersadarkan penulis ucapkan selamat, dan bagi kalian yang masih kukuh dengan ideologi kalian maka penulis juga ucapkan selamat, menjadi mahasiswa mungkin terkadang adalah sebuah paksaan, tapi mau menjadi apa kedepannya adalah sebuah pilihan. 

Terima kasih atas membacanya, dan selamat kalian adalah orang hebat.

Salam pergerakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun