Mohon tunggu...
Fina Sakanti
Fina Sakanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang ingin banyak belajar tentang apapun. Saya hobi menulis tapi menulis cerita, mengidolakan lesti kejora.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinetron Asmara Gen Z : Beneran Relate Kehidupan GenZ atau Drama Berlebihan?

18 September 2025   16:13 Diperbarui: 18 September 2025   16:13 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

CIREBON - Layar kaca tanah air belakangan ini kembali ramai diminati kalangan anak muda hingga lanjut usia. Hadirnya Sinetron Asmara gen Z yang mengisahkan percintaan anak muda masa kini dengan mengangkat latar belakang kehidupan Generasi Z serta menambahkan kisah persahabatan hingga konflik keluaraga. Asmara Gen Z sukses mencuri perhatian penonton, terkhusus di kalangan muda yang merasakan kisah percintaan hingga kesehariannya sama dengan mereka. Namun, Pertanyaannya : apakah sinetron Asmara Gen Z benar-benar menggambarkan percintaan GenZ dengan relate atau ternyata hanya sekedar drama berlebihan yang dikemas sangat manis?

Salah satu hal yang membuat sinetron ini terasa "kekinian" yaitu cara para tokohnya menjalin hubungan. Mulai dari chat panjang untuk curhat, kode lewat kata-kata yang absurd hingga video call tengah malem dengan crush. Semuanya seakan mewakili Gen Z mengekspresikan rasanya. Semua tahapan pdkt ciri khas Gen Z, mulai dari belajar bareng, membuat geng untuk menutupi perasaan suka agar lebih dekat dengan crush, hingga cooking date. kedekatan yang lebih intens dengan lawan jenis namun tidak adanya hubungan yang jelas gen z sering menyebutnya dengan HTS. Kedekatan yang sudah jelas statusnya hingga yang tidak jelas statusnya semuanya ada dalam Sinetron Asmara gen Z. 

Seperti sinetron pada umumnya, konflik pasti sering diperbesar agar dramanya tetap hidup. Kesalahpahaman antar sahabat yang semakin rumit, perselisihan antar geng dengan alasan yang enteng namun penyelesaiannya terlalu berbelit dibandingkan dengan kenyataan sehari-hari. Bahkan Konflik keluarga yang penuh intrik  membuat beberapa penonton merasa bertele-tele dalam menyelesaikannya. 

Meski begitu, tidak dapat dipungkiri ada banyak bagian dari Sinetron Asmara gen Z yang terasa dekat dengan realita. Misalnya, insecure dengan beberapa hal membuat kesehatan mental terganggu, overthinking dengan hubungannya yang tidak ada status, tekanan akademik dan tidak ada restu dari orang tua. Hal-hal tersebut banyak dialami Generasi Z, sehingga menjadikan sinetron ini mudah menggaet hati penonton. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun